INDRAMAYU (CT) – Terjadinya pro kontra di tengah masyarakat Desa Kedungwungu, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu menyoal pemakaman jenazah Ahmad Muhazan, salah seorang pelaku teror bom Sarinah, Jakarta, mendapat mediasi dari pihak Pemerintah Desa. Dari mediasi dengan ulama dan keluarga, akhirnya disepakati akan disediakan tempat khusus untuk pemakaman jenazah Ahmad Muhazan.
Ahmad Fuadi, kepala Desa Kedungwungu menjelaskan, jika tanah khusus untuk pemakaman jenazah Azan, sapaan Ahmad Muhazan, masih berada di lingkungan Blok Desa Kedungwungu. “Atas wasilah-wasilah dari ulama dan keluarga, kami dari desa akan menyediakan tempat khusus yang lokasinya tidak di tempat pemakaman umum,” ujarnya saat ditemui CT di Balai Desa Kedungwungu.
Ahmad Fuadi menambahkan, meski masih berada di lingkungan Blok Desa Kedungwungu, namun pihaknya telah mengkoordinasikan dengan ulama serta keluarga azan, dan telah mendapat restu.
“Insya Allah, semua telah seirama dan tidak ada lagi perbedaan,” ujarnya
Meski demikian, pihak desa telah membuat langkah antisipasi jika sewaktu-waktu kembali terjadi gejolak penolakan di tengah masyarakat.
“Kami juga telah mengimbau kepada keluarga, agar ada tanah pribadi yang siap digunakan untuk pemakaman azan, jika sewaktu-waktu ada penolakan,” Jelas Ahmad Fuadi.
Sementara, Ahmad Fuadi menuturkan, terkait kedatangan jenazah Ahmad Muhazan yang direncanakan tiba hari ini, ternyata ditunda. Hal tersebut dikarenakan masih dilakukannya proses identifikasi oleh tim DVI Mabes polri. “Rencana kedatangan (Jenazah, Red) hari ini batal, informasinya, pekan depan atau minggu keempat bulan Januari,” Pungkasnya. (Kir Raharjo)
Komentar