CIREBON (CT) – Selain harga sembako dan beras yang mengalami kenaikan pasca diputuskannya kebijakan dari presiden Joko Widodo, untuk menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), kini giliran harga gas elpiji ukuran tiga kilogram di Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu (6/12) siang hari ini mengalami kenaikan.
Kenaikan harga gas elpiji tiga kilogram ini membuat sejumlah warga resah, pasalnya, kenaikan harga elpiji tiga kilogram mencapai Rp. 18.000 rupiah per tabungnya, padahal harga sebelumnya hanya Rp. 14.000 rupiah per tabung.
Kenaikan ini langsung berdampak pada masyarakat menengah kebawah, dengan adanya kenaikan gas ukuran tiga kilogram, pasalnya, dengan naiknya gas elpiji ini, biaya operasional usaha, maupun biaya hidup sehari-hari meningkat.
Salah satu penjual gorengan, Fatima menuturkan bahwa kenaikan harga gas ukuran tiga kilogram ini terjadi sebelum adanya kenaikan harga BBM.
“Semua bahan bakunya saja sudah pada naik semua, eh sekarang giliran gas elpiji yang naik, sekarang pusing kalau kaya gini bisa-bisa bangkrut usaha saya kalau pada naik,” ujarnya kepada CT.
Dengan adanya kenaikan harga gas elpiji ukuran tiga kilogram ini, warga berharap agar pemerintah dan pihak terkait memberika solusi untuk menghadapi kenaikan harga barang yang makin melonjak. Jika hal ini terus berlanjut, Fatima dan para warga lainnya bukan tidak menutup kemungkinan untuk kembali menggunakan kayu bakar untuk lebih hemat. (CT-104)