MAJALENGKA (CT) – Harga daging sapi di Sejumlah pasar tradisional Majalengka, melonjak mencapai titik tertinggi sejak Idul Fitri tahun lalu dengan mencapai harga Rp 120 ribu per kilogram.
“Sudah seminggu harga daging sapi mencapai Rp 120 ribu per kilogram karena langkanya pasokan Sapi dari daerah Jawa,” kata Didi (42) pedagang daging di pasar Cigasong kepada CT, Sabtu (23/01).
Tingginya harga daging sapi ini dikeluhkan oleh pengelola rumah makan Sri (45), yang terpaksa menaikan harga masakan berbahan olahan daging sapi seperti dendeng, rendang dan lainnya.
“Kalau diperkecil ukuran pelanggan protes, terpaksa harga dinaikan sedikit,” ungkap Sri.
Terpisah Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Majalengka, H.Dadang A Satari menuturkan, bahwa para wakil rakyat di Majalengka merasa keberatan dengan diberlakukanya pajak daging sapi yang saat ini diberlakukan pemerintah. “Kalau daging sapi itu masuk kebutuhan sembako. Jadi kami merasa keberatan dengan kebijakan tersebut, yang sangat merugikan pedagang maupun masyarakat yang akan terkena imbasnya dengan kenaikan harga,”tuturnya.
Hal senada dikatakan anggota Komisi II lainnya H. Deden Deni Rustandi menambahkan, selain masyarakat, yang terkena dengan adanya pajak PPn bagi daging sapi tentunya para pedagang bakso.”Nantinya pedagang bakso itu bukan lagi rasa sapi, tapi rasa terigu. Karena mahalnya daging sapi,”tukasnya.
Sementara Kepala Bidang Perdangan dan Pengawasan Pasar Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (KUKM) Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Majalengka Duddy Darajat menuturkan, bahwa harga daging sapi di Majalengka masih bervariasi antara pasar satu dengan yang lainnya. Bahkan meski mengalami kenaikan ada salah satu pasar dengan harga daging sapi masih normal.
“Pasar-pasar tradisional di Majalengka itu banyak, namun yang di bawah pengawasan dan pembinaan Pemkab Majalengka itu hanya ada empat,”katanya.
Dari keempat pasar itu harga daging sapi dari hasil pemantauan, Sabtu (23/01) di Pasar Kadipaten harga daging sapi Rp 110 ribu per Kilogram sedangkan di tiga pasar lainnya seperti Pasar Cigasong, Pasar Prapatan Sumberjaya, dan Pasar Talaga harga daging sapi mencapai Rp 120 ribu per kilogram.
“Kalau penyebabnya itu dari laporan yang diterima, dikarenakan pasokan daging sapi dari daerah Jawa ke Jawa Barat termasuk di Majalengka, itu berkurang, sehingga harganya melonjak drastis,”tuturnya.
Dengan kondisi itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh pedagang agar tidak melakukan mogok dagang. Karena upaya dari Pemkab Majalengka sendiri akan segera berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Barat, agar segera melaksanakan operasi pasar untuk meredam gejolak harga ini.
“Kalau berapa ton pasokan daging sapi di Majalengka, itu kami tidak memilikinya, karena ketika kami meminta data ke pedagang tidak pernah memberitahu,”tuturnya.
Berkaitan dengan peraturan pemerintah yang memberlakukan pajak PPn terhadap daging sapi, sambung dia, saat ini di Majalengka belum berlaku dan para pedagang tidak melaksanakannya. “Kalau masalah pajak PPn rasanya di Majalengka itu tidak berlaku. Karena proses jual beli masih menggunakan pola lama berupa tawar menawar,”ujarnya. (Abduh)