Hadapi Era Society 5.0, Gen Z Dituntut Punya Kecakapan Digital

  • Bagikan

Citrust.id – Menghadapi Era Society 5.0, para pelajar hendaknya punya kecakapan digital atau digital skills. Kecakapan digital adalah kemampuan melakukan serta menyelesaikan berbagai pekerjaan dan kebutuhan, dengan memanfaatkan perangkat digital atau teknologi

Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah, saat menjadi narasumber workshop Kecakapan Digital Era Society 5.0, Rabu (23/2).

Kegiatan yang digelar di ruang meeting SMK Karnas itu diikuti puluhan pelajar SMP/MTS se-Kabupaten Kuningan dan pengurus OSIS SMK Karnas.

Menurut Wahyu, tahun ini dihadapkan dengan Era Socitety 5.0. Semua teknologi adalah bagian dari manusia itu sendiri. Internet bukan hanya digunakan untuk berbagi informasi, tetapi juga untuk menjalani kehidupan.

“Berdasarkan riset Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia, saat ini, pengguna internet mencapai 202,35 juta orang. Dari jumlah itu, sebanyak 76,8 persen dari masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, para pelajar hendaknya melek teknologi dalam menghadapi era digital 5.0,” ujarnya.

Dikatakan Wahyu, transformasi digital membuka peluang, di antaranya membangun toko online, menekuni bisnis afiliasi, menjadi youtuber, bisnis dropship, blogger, menulis konten digital, dan mengajar online. Selain itu, menawarkan jasa pembuatan website, membuat aplikasi mobile, menjual produk digital, konsultasi SEO, podcaster, dan lain-lain.

“Untuk pengembangan digital, saat ini Pemkab Kuningan punya command center. Fungsinya sebagai pusat data, sarana infrastruktur melihat situasi dan kondisi melalui CCTV, dan alat komunikasi dengan masyarakat,” terangnya.

Pada workshop Kecakapan Digital 5.0 tersebut, para peserta juga dibekali Pengetahuan Dasar Jurnalistik dan Lima Langkah Awal menjadi Voice Over Talent.

“Acaranya seru, ya. Banyak ilmu baru yang membuat kita menjadi tahu lebih soal dunia digital. Mulai dari cara menulis, pekerjaan pada era digital, hingga voice over yang saat ini ternyata sudah tak asing dalam telling,” ungkap Ikmal, salah satu peserta dari SMP Negeri 1 Kuningan.

BACA JUGA:  Mengapa Earth Hour diselenggarakan di Akhir Maret?

Respons positif pun diberikan oleh guru yang hadir. Guru Bahasa Indonesia SMPN 2 Kuningan, Adin, mengatakan kegiatan positif itu perlu dikembangkan.

“Ini bagus dan perlu dikembangkan, agar wawasan digital generasi muda saat ini lebih bisa berkembang,” jelasnya.

Adin mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara SMK Karnas Kuningan yang telah memberikan ilmu tersebut secara cuma-cuma.

“Semoga bisa membawa keberkahan dan manfaat bagi siswa lainnya,” ucapnya. (Andin)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *