Emas Terkulai Lemas, Pelaku Pasar Pasang Kuda-Kuda Incar Cuan

  • Bagikan
Emas Terkulai Lemas, Pelaku Pasar Pasang Kuda-Kuda Incar Cuan
Kepala Cabang PT Equityworld Futures (EWF) Cirebon, Ernest Firman. (Foto: Haris/Citrust.id)

Citrust.id – Para pelaku pasar bisa mulai pasang kuda-kuda, sebagai respons terhadap komoditi emas yang masih terkulai lemas di pasar berjangka.

Dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), yang berlangsung minggu lalu, The Fed mempertahankan suku bunga acuan di level 5,25 persen sampai 5,50 persen.

Imbasnya, harga emas tertekan di kisaran $1.900/toz. Kondisi itu bisa terjadi hingga beberapa hari ke depan. The Fed masih mungkin menaikkan suku bunganya sekali lagi tahun ini.

Kepala Cabang PT Equityworld Futures (EWF) Cirebon, Ernest Firman, mengatakan, penurunan harga emas saat ini bukan hal yang mengagetkan. Kondisi itu sesuai dengan proyeksi sebelumnya.

“Merunut hasil pertemuan FOMC beberapa tahun terakhir, jika suku bunga acuan The Fed tetap, maka akan ada efek harga emas turun,” ujarnya, Selasa (26/9/2023).

Menurut Ernest Firman, pelaku pasar long term atau bertransaksi jangka panjang, bisa merespons momentum itu dengan melakukan pembelian di beberapa titik support bawah, dengan tidak melupakan kemungkinan yang terjadi di luar proyeksi.

Mereka mungkin bisa menetapkan posisi beli di sekitaran angka $1.910/toz sampai $1.900/toz. Bisa juga di sekitaran angka $1.890/toz hingga $1.870/toz yang tergolong murah, mengingat tahun ini emas diprediksi tidak ditutup negatif.

“Kemungkinan besar, emas bakal menutup tahun 2023 dengan bertahan di atas kisaran $1.900/toz,” kata Ernest Firman.

Ia melanjutkan, bagi pelaku pasar yang memanfaatkan volatilitas market, saat ini kemungkinan terbaik untuk pelaku pasar adalah mengambil posisi sell.

“Mereka bisa memanfaatkan peluang dengan membuka posisi sell atau jual terlebih dahulu. Saat market turun, maka keluar dengan menutup posisi buy atau beli kemudian, untuk mendapatkan keuntungan,” ucapnya.

Ke depan, lanjut Ernest, perayaan Diwali di India pada November juga bisa menjadi momen yang bagus bagi emas berjangka.

BACA JUGA:  EWF Cirebon Junjung Tinggi Nilai Kebangsaan yang Berani dan Kuat

India merupakan negara konsumen emas terbesar kedua di dunia setelah Cina. Di kedua negara tersebut ada tradisi angpao berupa emas. Warga di sana pun ingin tampil wah dengan mengenakan perhiasan emas saat momen besar.

“Pada hari raya Diwali di India, permintaan emas meningkat. Hal itu diprediksi akan berbanding lurus dengan harga emas yang cenderung naik,” tuturnya

Pada momen Diwali, harga emas diproyeksikan naik sekitar 100 poin. Jika prediksi benar-benar turun di sekitaran angka $1.890/toz hingga $1.870/toz, maka kemungkinan besar akan rebound ke angka $1.990/toz hingga $1.970/toz. Itu merupakan harga yang wajar atau ideal.

“Kita harus bisa mengkombinasikan momen saat ini ketika harga emas akan turun, dengan momen ke depan. Pelaku pasar jangka panjang bisa meraup cuan yang agak besar. Namun, butuh waktu untuk itu. Pada momen turun ini, mereka hendaknya sabar menabung,” pungkas Ernest Firman. (Haris)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *