Dari Pemulung Kini Jadi Pengepul Dengan Omset Jutaan Rupiah

INDRAMAYU (CT)- Pekerjaan menjadi pemulung adalah pekerjaan yang tidak diinginkan oleh siapun , namun karena tuntutan ekonomi yang kian mendesak sedangkan tingkat pendidikan yang rendah membuat sebagian orang memilih menjadi pemulung.

Akan tetapi jangan salah ketika mendengar kata pemulung itu berasumsi pekerjaan yang rendahan dan acap kali menjadi bahan cemohan. Salah satunya yaitu Sutaryo (50) warga Desa Sliyeg Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu. Seorang mantan pemulung kini bisa menjadi pengepul barang rongsokan.

Sutaryo mengatakan, ia menjadi pemulung mulai dari tahun 1997, ia memilih pekerjaan ini karena tuntutan ekonomi yang kian mendesak dan tingkat pendidikan yang rendah, selama 5 tahun ia terus gigih dan konsisten dengan pekerjaannya hasilnya pada tahun 2002 ia bisa menjadi pengepul dengan omzet yang menjanjikan.

“Awalnya saya memilih menjadi pemulung karena tuntutan ekonomi dan pedidikan yang rendah, cacian dan makian saya terima tiap kali saya memulung, saya hanya bertekad ingin merubah hidup saya dan keluarga menjadi lebih baik. Sedikit demi sedikit saya berusaha dengan sebaik mungkin, dari omzet yang masih tergolong kecil hingga kini sudah menjanjikan,” ujarnya saat di wawancarai oleh CT, Sabtu (06/12).

Awalnya tanah yang sekarang menjadi tempat pengepul itu menyewa sekarang ia bisa membelinya. Dari hasil menjadi pengepul pun ia bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga kejenjang yang lebih tinggi.

“Tanah yang saya tempati sebagai tempat pengepul ini dulunya menyewa dan sekarang bisa saya miliki, kalau kisaran omzet perbulan itu tidak pasti karena tergantung dari pendapatan barang, jika diratakan bisa mencapai jutaan rupiah perbulannya, dan saya sangat bersyukur meskipun hanya menjadi pengepul saya bisa menyekolahkan anak-anak saya, ke jenjang yang lebih tinggi. Pungkasnya. (CT-112)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *