Citrust.id – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) kembali menorehkan prestasi di tingkat regional dengan meraih dua penghargaan bergengsi, yaitu Top 50 ASEAN Public Listed Companies dan Top 1 in Indonesia Public Listed Companies dalam ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) Regional Assessment 2024.
Ajang itu diselenggarakan oleh ASEAN Capital Markets Forum (ACMF) dan Minority Shareholders Watch Group (MSWG) di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (24/7/2025).
Penghargaan tersebut merupakan bentuk pengakuan atas komitmen CIMB Niaga dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) secara konsisten dan sesuai standar ASEAN.
“Penghargaan ini menjadi bukti bahwa CIMB Niaga terus menjaga integritas dan transparansi dalam setiap proses bisnis. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan, jajaran direksi, dewan komisaris, regulator, serta para nasabah dan masyarakat atas dukungannya,” ujar Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal CIMB Niaga, Fransiska Oei.
Ia menambahkan, pencapaian itu tidak hanya membanggakan CIMB Niaga, tetapi juga menunjukkan bahwa perusahaan terbuka di Indonesia mampu bersaing di tingkat regional.
“Kami percaya bahwa penerapan GCG secara berkelanjutan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan usaha dan menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham serta para pemangku kepentingan. Kami juga mengajak perusahaan publik Indonesia lainnya untuk mengadopsi ACGS agar dapat bersama-sama mengharumkan nama bangsa di ASEAN,” tutur Fransiska.
Fransiska menegaskan, CIMB Niaga akan terus memperkuat kualitas penerapan tata kelola perusahaan pada seluruh lini organisasi, mulai dari dewan komisaris, direksi, hingga karyawan, dengan mengacu pada standar nasional, regional, dan praktik terbaik internasional.
ACGS Awards merupakan inisiatif dari ASEAN Capital Markets Forum untuk mengevaluasi secara independen implementasi GCG perusahaan terbuka di negara-negara Asia Tenggara.
Penilaian ACGS 2024 dilakukan terhadap 569 perusahaan berkategori kapitalisasi pasar besar di seluruh ASEAN. Prosesnya berlangsung ketat dan melibatkan seluruh regulator pasar modal di kawasan tersebut.
Inisiatif itu diharapkan dapat mendorong peningkatan standar dan implementasi GCG di kawasan Asia Tenggara, sehingga tercipta iklim usaha yang sehat dan kompetitif. (Haris)