Citrust.id – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon menargetkan operasional Bus Rapid Transit (BRT) dimulai pada awal 2020. Sebanyak 9 dari 10 unit BRT bakal dioperasikan untuk melayani masyarakat umun.
Kepala Dishub Kota Cirebon, Ir H Yoyon Indrayana MT mengatakan, 1 unit BRT akan diperuntukan bagi pegiat literasi. “Awal tahun depan mulai dioperasikan,” ungkap Yoyon, usai bertemu perwakilan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk membahas rencana peluncuran BRT, di kantornya pada Rabu (11/12).
Yoyon menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan dua opsi rute operasional BRT. Pertama, dari Kalijaga Pegambiran-Jalan Brigjen Darsono By Pass-Kedawung-Samadikun-ke titik awal.
“Opsi rute kedua yakni dari wilayah Argasunya menuju BAT atau kawasan Kota Pusaka. Untuk rute ini bolak-balik,” ujarnya.
Yoyon mengakui, dari opsi tersebut tidak ada rute khusus pelajar. Pihaknya hanya merencanakan tarif bagi pelajar. “Kita sudah melakukan studi komparasi dengan daerah lain yang memiliki BRT. Tarif umum sekitar Rp5.000, sedangkan pelajar bisa Rp3.000,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Fitria Pamungkaswati mengapresiasi rencana peluncuran operasional BRT. Menurutnya, banyak manfaat untuk masyarakat. “Khususnya wilayah selatan Kota Cirebon, sangat membutuhkan angkutan umum untuk menunjang aktivitas masyarakat,” katanya.
Ditemui di tempat yang sama, Pj Sekda Kota Cirebon, Drs Anwar Sanusi MSi meminta, sebelum launching pada awal tahun mendatang, agar terlebih dahulu ada kajiannya. Sehingga keberadaan BRT tidak memicu konflik baru, dengan angkutan umum lainnya.
“Selain itu, saya ingin operasional BRT dijaga petugas keamanan. Karena ada satu rute yang rawan tawuran. Sehingga perlu ada petugas yang selalu mengawal,” katanya. (Aming)
Komentar