CIREBON (CT) – Salah satu siswa Kota Cirebon yang berprestasi di bidang olahraga Taekwondo, Muhammad Faathir Ibrohim tengah terpaksa harus rela tak bisa mengikuti kejuaran di tingkat Porvinsi Jawa Barat, pasalnya dia terkendala biaya untuk mengikuti kejuaraan taekwondo.
Seperti dikatakan ibundanya, Diah putra pertamanya yang duduk di bangku sekolah MTSN 1 Cirebon kelas VII itu, sangat antusias mengikuti kejuaraan taekwondo tingkat provinsi bertajuk Bandung Textil Taekwondo Open 2016 yang sedianya digelar bulan depan, 25-27 November 2016, di GOR Padjajaran Bandung.
Namun Diah dan suaminya mengaku tidak mempunyai biaya untuk dapat mengikutsertakan Faathir di kejuaraan itu. Diah menjelaskan, dirinya hanya seorang ibu rumah tangga biasa dan suaminya adalah karyawan swasta.
Untuk mengikuti kejuaraan di Bandung itu, kata dia setidaknya membutuhkan biaya sekitar lebih Rp 2 juta. Rinciannya adalah biaya pendaftaran Rp 250, biaya akomodasi seperti menginap, makan minum, transportasi dan lain-lain Rp 750 ribu. Jadi Faathir seorang diri saja butuh biaya Rp 1 juta.
“Jika orangtua ikut tentu biayanya sekitar dua kali lipat dari itu,” jelasnya.
Dirinya berharap pemkot maupun pihak lain dapat membantu biaya agar Faathir dapat mengikuti kejuaraan taekwondo tingkat provinsi di Bandung. Sebagai orangtua, dirinya sangat sangat mendukung dan bangga terhadap minat serta bakat anak.
Apalagi melihat semangat anak yang sangat menggebu-gebu untuk mengikuti kejuaraan. Tapi di sisi lain, ada keterbatasan dalam hal biaya.
Diah mengungkapkan, Faathir yang lahir pada 4 Oktober 2004 termasuk siswa berprestasi. Dia pernah meraih Juara kedua taekwondo tingkat SD Popkota 2014. Tahun berikutnya atau 2015, berhasil meraih juara pertama pada even yang sama.
Terakhir menjadi juara pertama pada kejuaraan taekwondo tingkat wilayah III Cirebon yang diadakan MTS Al-Ishlah Bobos, Kabupaten Cirebon, 30-31 Juli 2016.
Sejak dulu banyak sekali tawaran untuk mengikuti kejuraaan, baik itu di dalam maupun luar Cirebon. Untuk kejuaraan yang diselenggarakan di wilayah Cirebon masih bisa diikuti, karena jaraknya dekat sehingga bisa pulang pergi.
Tapi jika kejuaraan taekwondo itu berlangsung di luar Cirebon, seperti Depok atau Yogyakarta, terpaksa tidak mengikutinya. Hal itu dengan pertimbangan biaya yang harus ditanggung seperti biaya akomodasi, menginap, dan lain-lain.
“Hampir semua kejuaraan tersebut atas nama perseorangan, bukan sekolah, sehingga semua biaya pun harus ditanggung sendiri,” pungkas Diah. (Haris)