CIREBON (CT) – Ketatnya pembebasan tanah di Jalan Cipto Mangunkusumo membuat Dinas Dinas Pekerjaan Umum Energi Sumber Daya Mineral (DPUESDM) Kota Cirebon kesulitan dalam melakukan pelebaran jalan yang bertujuan untuk mengurai macet itu.
Dijelaskan Ketua DPUESDM Kota Cirebon, Yoyon Indrayana, tanah Jalan Cipto yang secara Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) mencapai Rp2,4 bakal terus melejit dengan dana appresure hingga Rp5,5 juta untuk tiap meternya.
“Jadi misal kita bulatkan untuk panjang satu meter dan lebar jalan 4-5 meter, itu Rp10 juta. Dari SMKN 2 Cirebon sampai Sunyaragi itu kita asumsikan sepanjang 2 kilometer, maka untuk pembebasan lahan saja butuh Rp. 200 miliar,” terang Yoyon.
Yoyon menyayangkan dalam tahun ini, pihaknya hanya dianggarkan dana Rp4 miliar saja. Padahal, jumlah tersebut, terang Yoyon, takkan mencukupi bahkan untuk membebaskan lahan sekalipun.
Yoyon mengungkapkan, dana senilai ratusan miliar itu bisa didapatkan hanya dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Cirebon jika dilakukan secara bertahap. Namun, tahap satu yang hanya dianggarkan Rp4 miliar sangat kurang untuk dilakukan.
“Sangat mungkin bisa dianggarkan dari APBD kota untuk pembebasannya. Memang nilanya (tanah yang dibebaskan) kecil-kecil itu, tapi banyak yang punya,” ungkapnya. (Wilda)