CIREBON (CT) – Diduga akibat meluapnya Sungai Ciberes kembali, Senin (23/05) dini hari, akibatnya ratusan rumah disepanjang aliran sungai Ciberes terendam dari pagi hingga sore hari air masih belum surut. Bahkan ribuan nelayan Desa Gebangudik, Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon terpaksa tidak melaut.
Berdasarka informasi yang didapat CT, banjir yang terjadi adalah banjir kedua terbesar selama musim penghujan tahun ini, setelah sebelumnya pada bulan Maret lalu, mengalami hal yang serupa.
Namun untuk banjir kali ini terbilang cukup tinggi dan cukup lama. Pasalnya, hingga sore hari air justru semakin bertambah, sementara di daerah Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon, air luapan sungai baru surut sekitar pukul13.00 WIB.
Salah seorang warga Blok Kebuyutan Desa Gebangudik, Kecamatan Gebang, Ali memaparkan, banjir terjadi sejak pagi hari dari luapan sungai Ciberes kiriman dari Kabupaten Kuningan.
Hingga pukul 12.00 WIB air sungai bertambah tinggi, sehingga meluap ke perkampungan dan bahkan ratusan rumah di dua blok, yakni Blok Kebuyutan dan Blok Lebak, Desa Gebangudik yang merupakan langganan banjir terendam hingga ketinggian 1 meter, air hingga pukul 17.00 WIB masih tampak belum mengalami surut, dimungkinkan malam hari air baru bisa surut.
“Waktu pagi air masih hanya dipinggiran sungai, sekitar jam 12.00 WIB siang air semakin tinggi sampai masuk kerumah sampai sore ini, “ ungkapnya.
Dari peristiwa banjir tersebut, dirinya dan ribuan nelayan yang ada di Kecamatan Gebang terpaksa tidak melaut, hal itu disebabkan lantaran kondisi sungai yang banjir disertai arus yang deras membuat perahu mereka tidak bisa melaut, juga lantaran tidak ada perbekalan melaut yang dipersiapkan.
Selain itu, nelayan yang kebanyakan hidup dipinggir sungaui kawatir dengan kondisi rumah mereka yang kebanjiran, sehingga terpaksa harus menjaga barang-barang yang ada didalam rumah untuk diselamatkan jika air bertambah tinggi.
“aneh, padahal tidak ada hujan tapi kenapa banjir sekarang sangat besar, para nelayan terpaksa tidak melaut akhirnya. “jelas Ali.
Hal serupa terjadi di Kecamatan Waled, empat desa yang menjadi langganan banjir yaitu Desa Gunungsari, Desa Ciuyah, Desa Mekarsari, dan desa Ambit saat ini teenggelam kembali akibat luapan sungai Ciberes, Camat Waled Abdullatif menjelaskan, banjir yang melanda empat desa di Kecamatan Waled ini tercatat lebih besar dari sebelumnya.
Sejumlah rumah warga terendam dan lembaga pendidikan terpaksa tidak melakukan kegiatan belajar mengajar karena musibah banjir, dari data yang dimiliki pemerintah kecamatan waled banjir pada maret 2016 lalu sekitar 400 rumah di Desa Ciuyah terendam Desa Mekarsari 450 rumah.
Desa Gunungsari 50 rumah dan Desa Ambit 400 rumah, faktor menjadi penyebab banjir terus terjadi di Kecamatan Waled diantaranya pendangkalan atau sedimentasi bendungan Salakatiga dan juga penyempitan alur sungai ciberes serta belum adanya tanggul penahan banjir.
“Masalah utama penyebab Kecamatan Waled menjadi langganann banjir adalah dangkalnya sungai ciberes yang lebih 10 tahun ini belum juga dilakukan pengerukan, “jelasnya. (Riky Sonia)