MAJALENGKA (CT) – Kendaraan yang melintas jalur utama Cirebon-Bandung dan memiliki kapasitas lebih dari 8 ton dialihkan ke Sukaraja-Cigasong-Majalengka-Kadipaten, demikian juga sebaliknya dari arah Bandung, terkait jembatan Cideres deet, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Majalengka tepatnya depan RSUD Cideres sedang dibongkar untuk diperbaiki.
Akibat perbaikan jembatan tersebut arus lalulintas kerap terjadi kemacetan panjang karena arus lalulintas di bagian jembatan diberlakukan satu arah dengan sistim buka tutup, sehubungan lebar badan jembatan belly hanya cukup untuk dilintasi satu kendaraan, itupun hanya kendaraan kecil.
Menurut keterangan Kapolres Majalengka, AKBP Yudhi Sulistianto Wahid, SIK melalui Kasatlantas Polres Majalengka, AKP Iim Abdurohim pengalihan arus lalulintas sudah mulai dinerlakukan sejak Minggu (15/5) lalu. Setelah begitu pekerjaan jembatan dimulai dan itu diperkirakan akan berlangsung hingga menjelang lebaran nanti.
Kendaraan yang diperbolehkan melintasi jembatan belly yang dipasang dipinggir jembatan Cideres deet
sepanjang
45 m yang sedang dibangun hanya kendaraan-kendaraan kecil bertonase dibawah 8 ton, karena bila dipaksakan kendaraan melintasi jembatan belly dikhawatirkan ambruk, disamping itu lebar jembatapun tidak memadai untuk kendaraan besar.
“Makanya kendaraan-kendaraan besar dari arah Cirebon kami alihkan ke Jalan Abdul Halim, kendaraan dibelokan dari pertigaan Jatiwangi menuju Cigasong kemudian ke Majalengka atau melintasi jalan lingkar keluar dari Panyingkiran menuju Kadipaten, demikian juga sebaliknya dari arah Bandung,” jelas AKP Abdurohim, Jumat (20/05).
Menurut dia, pihaknya telah menugaskan stafnya untuk berjaga di sejumlah titik mulai Jatiwangi, Cigasong hingga Perempatan Kadipaten agar tidak ada pengguna jalan yang memaksa melintasi jembatan belly di Cideresdeet.
Dia berharap pengerjaan jembatan bisa selesai secepatnya atau paling lambat dua minggu sebelum lebaran nanti, karena arus barang dan orang menjelang lebaran akan sangat tinggi. Bahkan beberapa minggu sebelum lebaran lalulintas angkutan barang bisa naik dibanding hari-hari biasa karena produsen atau pedagang akan mengejar stok dagangannya.
Kini arus lalulintas di bagian jembatan tersebut diberlakukan satu arah dengan sistim buka tutup, untuk mengurai terjadi kemacetan di dua arah. Tak heran bila setiap saat antrian kendaraan cukup panjang hingga beratus-ratus meter terutama disaat-saat ramai kendaraan.
Sejumlah pengemudi angkutan umum jurusan Cirebon-Bandung mengeluhkan kerap terjadinya kemacetan tersebut pasalnya jarak tempuh yang biasanya dilalui hanya sekitar 3,5 jam kini mencapai lima jaman.
“Kalau macet tersu seperti ini menghambat waktu dan akhirnya pendapatan juga berkurang,” Carsim ungkap pengemudi elf jurusan Cirebon Bandung.
Berbeda dengan Burhan warga Cideres yang mengatur lalulintas bersama beberapa temannya justru gembira karena dia bisa meraup keuntungan dari pembangunan jembatan tersebut dengan memungut uang kepada pengguna jalan.
Setiap harinya penjaga jembatan mengaku memperoleh uang Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per hari. Itu diperoleh mereka dari belas kasihan pengguna jalan yang melempar uang recehan. (Abduh)