MAJALENGKA (CT) – Pemerkosaan oleh 14 remaja yang berakhir dengan pembunuhan terhadap gadis berusia 14 tahun terus menuai kecaman. Tidak hanya kecaman, doa pun terus dipanjatkan. Ratusan santri dan ibu-ibu jamaah paguyuban sholawat Akar Djati Cirebon, Perempuan Bangsa Kab. Majalengka dan Muslimat NU Majalengka tampak larut dalam aksi solidaritas untuk korban, digelar di halaman Mesjid PP Al-Mizan Jatiwangi, Jum’at (06/05).
Mereka berdoa untuk keselamatan bangsa, agar terhindar dari generasi muda yang pecandu narkoba, miras dan pornografi. Seluruh jamaah yang didominasi perempuan itupun mendesak agar Pemerintah menindak tegas para pelaku. Selain mendesak agar DPR RI, segera mengesahkan RUU tentang Penghapusan kekerasan seksual kepada perempuan, untuk melindungi kaum perempuan.
“Kita semua tidak ingin kejadian ini terulang kembali kepada siapa saja”, ujar KH. Maman Imanulhaq, Pengasuh PP. Al-Mizan usai memimpin doa bersama.
Sementara itu, Kordinator aksi solidaritas untuk korban asusila, Hj. Upik Rofikoh meminta agar orang tua meningkatkan pengawasan, perlindungan dan pendidikan kepada anak-anaknya.
“Jangan biarkan anak-anak bertumbuh kembang sendiri tanpa pengawasan, sesibuk apapun,” ujar Ketua Perempuan Bangsa Cabang Majalengka itu. (Abduh)