BPJS Kesehatan Gandeng Pesantren untuk Optimalkan Program JKN

  • Bagikan
BPJS Kesehatan Gandeng Pesantren untuk Optimalkan Program JKN
BPJS Kesehatan gandeng pesantren untuk optimalkan Program JKN. (Ist.)

Citrust.id – BPJS Kesehatan terus memperkuat komitmen menghadirkan pelayanan kesehatan yang merata dengan memperluas kerja sama bersama fasilitas kesehatan.

Upaya itu juga melibatkan berbagai pihak, termasuk Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Agama, hingga tokoh masyarakat, dalam memberikan edukasi kepada warga pesantren mengenai pentingnya kesehatan.

Dalam Seminar Nasional Transformasi Pesantren dalam Peran Pelayanan Kesehatan, Direktur Kepatuhan dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan, Mundiharno, menyampaikan bahwa pemanfaatan layanan kesehatan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus meningkat.

Menurutnya, hal itu mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap JKN yang semakin baik.

“Sampai dengan saat ini, terdapat 281,13 juta jiwa atau 98,65 persen penduduk Indonesia telah menjadi peserta JKN. Untuk mengimbangi jumlah tersebut, BPJS Kesehatan memperluas jangkauan pelayanan dengan bermitra bersama fasilitas kesehatan, baik tingkat pertama maupun rujukan tingkat lanjut, agar dapat memberikan layanan optimal dan paripurna,” ujar Mundiharno, Sabtu (23/8/2025).

Ia menegaskan, lebih dari satu dekade BPJS Kesehatan menyelenggarakan Program JKN sesuai amanat undang-undang, berbagai pencapaian berhasil diraih, mulai dari kepesertaan, pengumpulan iuran, hingga penjaminan pelayanan kesehatan. JKN, kata dia, tidak hanya menjamin layanan kuratif, tetapi juga promotif dan preventif.

“Selain sebagai pusat pendidikan dan dakwah, pesantren juga menjadi wadah pemberdayaan masyarakat, khususnya di bidang kesehatan. Pesantren dapat menjadi promotor pola hidup sehat yang berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menerapkan pola makan sehat dan olahraga teratur,” tambahnya.

Mundiharno menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin atau skrining untuk mendeteksi dini potensi penyakit kronis. Untuk mempermudah akses, BPJS Kesehatan menghadirkan layanan digital melalui Aplikasi Mobile JKN. Peserta dengan hasil skrining berisiko dapat segera ditindaklanjuti di fasilitas kesehatan tingkat pertama.

BACA JUGA:  Anggota Komisi IX DPR RI Tinjau Layanan Peserta JKN di Kota Cirebon

“Selama status kepesertaannya aktif, Program JKN akan menanggung seluruh biaya pelayanan kesehatan yang diperlukan peserta. Kita tidak berharap sakit, tapi kepesertaan aktif memberi ketenangan karena biaya pengobatan sudah terjamin. Sementara ketika sehat, iuran yang dibayarkan membantu peserta lain yang membutuhkan,” jelasnya.

Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek, Muh. Musthofa ‘Aqiel Siroj, turut menekankan pentingnya jaminan kesehatan.

“Kesehatan memiliki peran sangat penting karena menjadi faktor utama penunjang aktivitas, termasuk bagi para santri. Kalau sudah sakit bagaimana? Di sinilah pentingnya kehadiran Program JKN yang dikelola BPJS Kesehatan,” ujarnya.

Mundiharno menambahkan, pesantren juga berpotensi berperan dalam pelayanan kuratif.

“Pesantren dapat mendirikan klinik sehingga mampu membantu mengatasi masalah kesehatan para santri maupun masyarakat sekitar yang ditangani oleh dokter umum,” pungkasnya. (Haris)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *