Citrust.id – Peringati Hari Santri Nasional (HSN), PC Pagar Nusa menggelar sepak bola durian di lapangan Winduhaji, Kuningan, Senin (25/10).
Ratusan santri tampak tak ada rasa takut menghadapi buah yang berkulit keras dan tajam itu. Dengan santai, mereka menendang durian ke kandang lawan untuk mencuri poin.
Festival Sepak Bola Durian itu diikuti para santri yang masih duduk di bangku sekolah dari berbagai pesantren Nahdlatul Ulama se-Kabupaten Kuningan. Saat bermain, mereka tak mengenakan alas kaki. Mereka mengenakan sarung dan peci ala santri.
Tak hanya lelaki, sepak bola durian juga diminati santri putri. Mereka ikut sertabdalam olahraga itu.
“Tidak takut dan tak ada yang lecet. Senang bisa ikutan. Bisa menambah silaturahmi juga,” ujar Ratih, santri Ponpes Darul Falah, Cipicung.
Ketua Panitia HSN Pagar Nusa Kuningan, Wibawa Gumbira, mengatakan, Festival Sepak Bola Durian bertujuan agar para santri terus mempertajam ilmu agama, seperti kulit buah durian yang tajam.
“Salah satu tradisi dari Pagar Nusa adalah dengan bermain sepak bola durian. Agar para santri bisa lebih mempertajam ilmu agama dan ilmu kekebalan fisik agar menjadi santri yang kuat,” ujar A gugum, sapaan akrab Wibawa.
Menurut A Gugum, sesuai dengan tema HSN tahun ini, Santri Siaga Jiwa Raga, selain bisa mengaji dan mendalami ilmu agama, para santri juga harus sehat raganya. Salah satunya dengan olahraga.
Hal iti dibenarkan sesepuh Pagar Nusa Kuningan, Deni Dadawuk. Ia menuturkan, sepak bola durian sudah menjadi makanan sehari-hari para santri.
“Hampir tiap hari para santri berlatih untuk kekebalan fisik. Tidak ada rasa ngeri untuk menendang kulit durian yang tajam. Lihat durian ya, biasa aja,” jelas Mang Dadawuk, sapaan akrab pelatih Pagar Nusa itu. (Andin)