Citrust.id – Fakultas Ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) melepas 628 lulusan Sarjana Ekonomi periode ke-55 tahun akademik 2019/2020, Selasa (17/9), di Auditorium Kampus I UGJ, Jalan Pemuda, Kota Cirebon.
Sebanyak 628 lulusan Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi UGJ tersebut terdiri dari 312 lulusan Program Studi (Prodi) Manajemen dan 316 lulusan dari Prodi Akuntansi.
Pada kesempatan itu, Rektor UGJ, Dr. H. Mukarto Siswoyo, Drs., M.Si., menyampaikan, di dunia kerja, kecerdasan intelektual menempati porsi yang sedikit untuk menopang kesuksesan. Sebanyak 80 persen ditunjang oleh kecerdasan emosional.
Artinya, hard skill bukanlah satu-satunya faktor penentu kesuksesan. Berdasarkan hasil penelitian, soft skill berpengaruh dominan dalam meraih kesuksesan.
Soft skill tersebut antara lain berupa kemampuan bekerja sama, berkomunikasi, melakukan kajian analisa, berpikir kritis, memecahkan masalah, dan kemampuan menempatkan diri.
“Kecerdasan intelektual atau hard skill memang sangat penting. Namun, akan lebih baik jika dilengkapi dengan kecerdasan emosional atau soft skill. Oleh karena itu, kembangkan juga soft skill saudara untuk meraih juara,” ujar Rektor.
Dekan Fakultas Ekonomi UGJ, Prof. Dr. Hj. Ida Rosnidah SE, MM, Ak.CA, mengutarakan, sebanyak 628 lulusan Sarjana Ekonomi yang dilepas kali ini paling banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Selain itu, IPK rata-rata mereka melampaui target 3,00. IPK rata-rata Prodi Akuntansi adalah 3,32. Sedangkan IPK rata-rata Prodi Manajemen 3,26.
“Dengan bekal ilmu yang didapat di Fakultas Ekonomi UGJ, diharapkan para lulusan diberi kemudahan dan kelancaran dalam meraih pekerjaan maupun berwirausaha,” ucap Prof. Ida.
Dikatakan Prof. Ida, para lulusan memasuki fase kehidupan berikutnya, yaitu terjun ke masyarakat dan memasuki dunia kerja. Mereka akan menemukan kesenjangan antara teori yang serba ideal dengan dunia nyata. Selain intelektualisme juga dibutuhkan kearifan untuk menjembatani kesenjangan tersebut.
Prof. Ida menambahkan, sebanyak 628 intelektual muda yang dilepas hari ini adalah kekuatan baru untuk membangun Indonesia. Namun, mereka bisa jadi bencana jika tidak dibekali dengan moral dan akhlak yang baik.
“Oleh karena itu, jadilah intelektual yang jujur, bijak, dan bertanggung jawab,” pesannya kepada para lulusan. (Haris)