Alumni Ciwaringin Asal Majalengka Nyatakan Siap Jaga Ulama

Citrust.id – Forum Komunikasi Alumni (Fokal) Pondok Pesantren Kebon Melati-Jambu, Babakan Ciwaringin Cirebon, wilayah Kabupaten Majalengka akan mengawal alim ulama dari berbagai ancaman fisik yang menghantuinya.

Persoalan itu terungkap saat temu alumni Fokal Kabupaten Majalengka di perumahan Asabri Kelurahan Simpeureum, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka. Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Fokal Pusat, Kiai Aban Kholid Barja dan Ketua Fokal Kabupaten Majalengka, Kiai Muhamad Umar, Ketua RW 05 yang juga tokoh masyarakat setempat, Herman Suherman, serta para alumni Ponpes Melati dan Jambu.

Dalam pertemuan itu diisi dengan doa bersama, tahlil, kajian kitab kuning, serta diskusi permasalahan yang keumatan yang tengah hangat dewasa ini.

“Belum lama ini Ponpes Jambu di Ciwaringin kedatangan orang tidak dikenal atau orang gila akan menyerang pengasuh pondok. Guna menghindari hal itu, kita harus siap menjaga dan mengawal ulama serta pengasuh pondok dari hal yang tidak diharapkan,” kata Ketua Fokal Pusat, Kiai Aban Kholid Barja dalam sambutannya, Senin (26/02).

Pria asal Desa/Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka ini berharap agar alumni asal Majalengka dan Cirebon bisa turun tangan, ikut menjaga pengasuh pondok Jambu dari berbagai ancaman yang tidak diharapkan.

Ponpes Kebon Jambu saat ini terus mengalami kemajuan yang cukup pesat, baik dalam hal pendidikan, program, kurikulum, maupun sistemnya. Bahkan saat ini Jambu tengah menggelar kerjasama dengan berbagai pihak seperti BWWS, Pondok Pesantren Tebu Ireng pimpinan KH. Solahudin Wahid, membuka klinik kedokteran dan lain sebagainya.

Ketua Fokal Kabupaten Majalengka, Kiai Muhamad Umar mengaku merasa prihatin atas kondisi tersebut.

“Kalau peristiwa di Cikijing yang menimpa Haji Barno itu murni pencurian dan kekerasan (curas), hal itu saya dapat setelah konfirmasi kepada rekan saya disana. Namun permasalahan di tempat lain itu menimbulkan tanda tanya di benak masyarakat, apa yang sesungguhnya terjadi, kenapa kebetulan menyasar ulama kiai atau ustadz,” ucap pengasuh Ponpest Manbaul Huda Desa Cisambeng Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka ini.

Dia berharap aparat kepolisian harus berani mengungkap kasus ini dengan jujur dan transparan, serta dapat menjelaskan kepada publik dengan sebaik-baiknya. Sebab ini ini telah menyita perhatian masyarakat secara luas.

“Jangan sampai kasus ini menyulut permasalahan baru, kondisi saling curiga, merasa terancam dan akhirnya menimbulkan instabilitas keamanan dan kenyamanan masyarakat,” ungkapnya. /abduh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *