Cirebontrust.com – Empat anak dan satu orang dewasa diduga terserang penyakit scabies. Kelimanya adalah warga Dusun 03, RT 03 RW 04, Desa Kanci Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.
Tiga dari lima yang terserang penyakit menular itu telah sembuh, yang dintaranya seorang dewasa. Penyakit itu muncul berawal pada saat terjadi bencana banjir bandang pada awal tahun 2017, yang menerjang desa tersebut.
Kelima diduga penderita scabies itu diantaranya masih satu keluarga dan sisanya tetangga satu kompleks. Seperti yang dikatakan Hendris (35), dirinya mengaku pernah terserang penyakit kulit yang mengakibatkan sekujur tubuhnya gatal-gatal, hingga mengalami ciri fisik seperti yang dialami penderita penyakit scabies tersebut.
Namun, saat ini dia telah sembuh dari penyakit yang disebabkan oleh tungau atau kutu kecil yang hanya bisa dilihat dengan alat mikroskop itu. Sebelumnya, anaknya yang bernama Muhamad Haikal (3) terlebih dahulu mengalami penyakit yang sama dengan ayahnya. Anaknya sempat sembuh, tapi saat ini kambuh lagi, bahkan kakak dari Haikal bernama Dewi (9) ketularan.
“Sebelum saya anak saya dulu. Gatalnya sampai di sekujur tubuh. Saat itu setiap hari diberi bedak dari tepung singkong, dan dibalur minyak. Kurang sebulan sembuh. Tapi saat ini kambuh lagi. Saya kira campak, tapi kata dokter bukan. Itu penyakit menular,” tuturnya.
Hal yang sama dialami Inggit (1), anak dari Neni yang tidak lain adalah adik ipar Hendris juga menderita penyakit yang sama. Bahkan saat ini, bocah berjenis kelamin perempuan itu, luka akibat penyakit diduga scabies tersebut terlihat di sekujur tubunhya.
Paling mencolok di bagian kaki dan sela-sela jari kaki, yang terlihat masih memerah akibat iritasi kulit dan banyak benjolan-benjolan berisi air seperti nanah bening.
“Saya sudah periksakan anak ke dokter spesialis kulit. Sampai habis Rp800 ribu. Katanya ini penyakit menular,” terang Neni, ibunda Inggit.
Selain mereka, tetangganya pun banyak yang terkena penyakit diduga scabies itu, yang kebanyakan penderitanya adalah anak-anak kecil. Sampai saat ini belum ada pengecekan atau pemeriksaan langsung di lokasi dari Puskesmas setempat. (Riky Sonia)