Atasi Masalah Sampah, Warga Kecamatan Gempol Bikin Alat Pemusnah Sampah

Cirebontrust.com – Sampah merupakan persoalan yang tak kunjung usai hingga saat ini. Minimnya sarana dan prasarana merupakan faktor utama yang menjadikan permasalah sampah kian hari menggunung, bahkan bisa menimbulkan berbagai macam penyakit dikemudian hari.

Manusia pun menjadi salah satu faktor penyumbang timbulnya tumpukan sampah, lantaran kebiasaan buang sampah sembarangan. Berbagai inovasi dimunculkan untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya yang terdapat di Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon yang digagas oleh Sang Camat dan Timnya yang membuat mesin penggiling, pengolah, dan pemusnah sampah ramah lingkungan.

“Mesin penggiling, pengolah, dan pemusnah sampah ini adalah mesin yang ramah lingkungan, lantaran tidak menghasilkan asap hasil dari pembakaran sampah,” ujar Camat Gempol H. M. Suharto.

Suharto menyebutkan, pembuatan mesin tersebut sebagai langkah untuk memecahkan masalah sampah di Kabupaten Cirebon, yang saat ini sedang mengalami ‘darurat sampah’. Mesin tersebut dibuat sedemikian rupa agar ramah lingkungan, karena biasanya hasil dari pembakaran sampah menimbulkan asap hitam yang dapat merusak lapisan ozon bumi.

“Pada dasarnya kita jangan melawan aturan Atau UU karena pembakaran sampah itu asap hitamnya dapat merusak ozon,” katanya.

Suharto menjelaskan jika pembuatan mesin pengolah sampah tersebut menggunakan biaya pribadi dan dibantuk oleh CV Merak Putih yang menghabiskan dana hampir Rp2 Miliar. Walaupun sudah berbentuk sebuah mesin, namun perlu penyempurnaan atau ada satu tahapan lagi menuju sempurna.

Mesin ini bekerja mulai dari pertama sampah dimasukkan ke dalam mesin, langsung masuk ke tahap pembakaran memakai blower serta api dengan bahan bakar sidu dan tenaga listrik. Blower dipakai untuk membuat nyala api semakin besar bahkan temperatur di dalamnya dapat mencapai 1500 derajat celcius.

Asap sisa pembakaran kemudian disedot oleh blower sehingga tidak keluar dari pembakaran, dan jika timbul asap lagi akan disemprot air sehingga partikel-partikel kecil asap akan turun ke bawah, setelah semua proses berlangsung akan muncul asap bersih yang tidak berbau dan juga tidak perih ke mata.

Suharto mengatakan inovasi ini belum mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah daerah Kabupaten Cirebon. Padahal bisa saja dengan menggunakan mesin ini permasalahan sampah di Kabupaten Cirebon dapat teratasi, lantaran dalam sehari mesin ini dapat mengolah sampah sampai 20-30 truk, atau 120 kubik.

“Sayang sekali Pemda Kabupaten Cirebon tidak serius, sangat disayangkan bahkan dinas pun tidak ada respons samasekali,” ucapnya.

Jika dibandingkan dengan membuat tempat pembuangan akhir (TPA), menggunakan mesin ini lebih murah hanya memakan biaya Rp600 ribu per satu kubik, “Jika buat lagi TPA biaya yang dikeluarkan lebih mahal, belum lagi biaya perawatannya per tahun,” pungkasnya. (Johan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *