Bangunan Sekolah Digusur untuk BIJB, Kini Kondisi Siswa SDN Kertajati Memprihatinkan

  • Bagikan

Majalengkatrust.com – Sejumlah orang tua murid SD Kertajati, Desa Kertajati, Kabupaten Majalengka mendesak pemerintah Provinsi Jawa Barat segera membangunkan gedung sekolah untuk anak-anak mereka setelah sekolah digusur untuk pembangunan BIJB.

Kini murid-murid yang berasal dari Blok Cintakarya dan pindah ke Blok Dangdeur Desa Kertajati, terpaksa sejak tiga tahun lalu menggunakan bangunan Madrasah Diniyah yang dibangun masyarakat dan pemerintah desa.

Tidak ada pasilitas listrik ataupun MCK, sekeliling sekolah adalah perkebunan jati dan pepohonan. Kalaupun ada rumah-rumah serta gubuk adalah rumah yang tidak dihuni oleh pemiliknya.

Karena sebagian besar rumah adalah sengaja dibangun untuk mendapatkan ganti rugi kelak bila ada perluasan kawasan BIJB atau jalan tol atau non tol menuju BIJB.

Lokasi sekolah itu sendiri berada sekitar 1 km dari pemukiman penduduk, sehingga ketika murid berangkat sekolah harus menempuh jalan licin terlebih bila hujan turun.

Titin salah seorang orang tua murid mengatakan setiap pagi dirinya mengantarkan anaknya ke sekolah terutama disaat hujan, karena baru kelas satu.

“Kalau saja kondisi sekolahnya baik dan jalan ke sekolah bagus kami tak harus mengantar ke sekolah,” kata Titin, Minggu (12/03).

Rohman dan  Dadang orang tua murid lainnya berharap pemerintah bisa segera membangun gedung sekolah baru bagi anak-anaknya agar bisa belajar dengan nyaman dan lebih percaya diri.

“Bagaimanapun dengan kondisi sekolah seperti ini cukup berpengaruh terhadap rasa percaya diri anak ketika mereka berada di luar atau bergaul di luar dengan teman beda sekolah. Itu pernah dirasakan saya dulu,” ujar Dadang.

Tabroni salah seorang guru kelas mengatakan, kegiatan belajar disana sudha berlangsung sekitar 3 tahun.

Pihak sekolah pernah mengajukan untuk dibangunkan sekolah baru agar murid bisa belajar dengan nyaman serta masyarakat yang menyekolahkan anaknya kesana lebih banyak lagi.

BACA JUGA:  Sehari Dua Kendaraan Raib Digondol Maling

Selain itu Tabronipun berharap pemerintah memberikan buku pelajaran dan menyediakan buku perpustakaan karena buku-buku yang sebelumnya dimiliki sekolah hilang dicuri ketika masih berada di Blok Cintakarka.

“Jumlah murid sekarang sedikit hanya 45 orang, karena ketika terkena gusuran sebagianw arga pindah ke tempat lain mencari lahan yang lebih murah. Hanya sebagians aja yang pindah ke Kertajati atau Blok Dangdeur. Namun demikian bila sekolah dalam kondisi baik kami yakin akan banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya di sini,” ungkap Tabroni. (Abduh)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *