Walikota Cirebon: Solusinya Angkutan Konvensional dan Online Buat Kesepakatan Bersama

Cirebontrust.com – Walikota Cirebon, Nasrudin Azis merasa prihatin terhadap aksi mogok yang dilakukan sopir angkot hingga Senin 2 Oktober nanti. Namun dari aksi mogok tersebut dapat teruji seberapa besar masyarakat membutuhkan angkot.

Dikatakan walikota, sesungguhnya angkot masih punya pangsa pasar di Kota Cirebon. Buktinya, banyak masyarakat yang resah saat angkot mogok. Dengan demikian, angkot masih dibutuhkan masyarakat.

Azis mengungkapkan, dirinya setuju transportasi online tidak beroperasional. Namun, persoalannya adalah cara atau mekanisme untuk menghentikannya.

Untuk itu, ia meminta kepada sopir angkot agar memahami, bahwa Pemkot Cirebon maupun kepolisian tidak punya kewenangan untuk menghentikan transportasi online secara permanen.

“Pelanggaran yang ada adalah pada Undang-undang Nomor 22 tentang Angkutan Umum. Namun pelanggaran itu tidak memuat sanksi untuk menghentikan transportasi online. Hanya peringatan saja,” terangnya, Jumat (29/09).

Menurut Walikota Azis, solusi terbaik adalah antara angkutan konvesional dan online menjalin kesepakatan moral bersama atau gentlemen agreement.

Misal kesepakatan soal pembatasan area maupun waktu untuk menarik penumpang. Kesepakatan bersama itu bisa saja dituangkan dalam Perwali.

“Intinya, kedua belah pihak saling mengerti dan memberikan kesempatan tanpa harus menjatuhkan satu dengan lain. Itu jauh lebih efektif,” pungkasnya. (Haris)

BACA JUGA:  Elin Lusiana Bertekad Melayani Masyarakat

Komentar