UGJ Adakan Wisuda Sarjana dan Magister ke-53 TA 2018/2019

Citrust.id – Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon menggelar wisuda Sarjana dan Magister ke-53 Tahun Akademik 2018/2019 di Auditorium, Kampus I, Jalan Pemuda, Kota Cirebon, Selasa (26/3/2019).

Kegiatan tersebut melibatkan 700 wisudawan yang terdiri dari 625 sarjana, 33 magister, dan 42 profesi dokter. Mereka menyelesaikan waktu studi cukup cepat, rata-rata selama 4,5 tahun untuk program sarjana.

Pada kesempatan itu, Rektor UGJ, Dr. H. Mukarto Siswoyo, Drs., M.Si., menyampaikan, sejak berdiri tahun 1961, UGJ telah meluluskan mahasiswa sebanyak 30.160 alumni. Mereka tersebar di seluruh Indonesia, sebagian besar berada di Jawa Barat. Para alumni tersebut mayoritas menduduki posisi yang cukup strategis di berbagai instansi pemerintah maupun swasta.

Rektor mengungkapkan, dirinya bangga atas prestasi yang telah diraih para alumni. Seluruh sivitas akademika sangat berharap, alumni UGJ menjadi bagian yang dapat menyelesaikan berbagai permasalahan.

“UGJ senantiasa berusaha meningkatkan kualitas dalam menyelenggarakan pendidikan dari waktu ke waktu. Kami bertekad mendidik mahasiswa dengan kesungguhan, agar mereka menjadi unggul sesuai dengan bidang profesinya,” terangnya.

Rektor juga berharap agar para lulusan UGJ tetap meningkatkan pengetahuan sehingga akan lebih meningkatkan kedewasaan dan kematangan keilmuannya. Ilmu pengetahuan yang dimiliki, di samping sebagai bekal hidup di tengah masyarakat, juga dapat dijadikan modal dasar untuk pengembangan ilmu selanjutnya.

“Kehidupan adalah rangkaian yang terus bergerak dengan berbagai dinamikanya. Kesiapan para lulusan menghadapi berbagai kemungkinan yang akan terjadi adalah kata kuncinya. Kesiapan dapat diperoleh dengan terus belajar,” kata Rektor Mukarto.

Ketua Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati, H. Dadang Sukandar Kasidin, mengatakan, saat ini masuk era Revolusi Industri 4.0. Ciri mendasar Revolusi Industri 4.0 adalah inovasi dan kreativitas dalam berbagai segi kehidupan dengan memanfaatkan teknologi dan informasi.

BACA JUGA:  UGJ Buka Pendaftaran Mahasiwa Baru TA 2021/2022

“Kondisi itu membuat kita harus berusaha agar dapat menyesuaikan dengan berbagai perubahan. Jika tidak mengikuti perubahan, justru diri kita yang akan teringgal dari perkembangan zaman dan peradaban,” jelasnya.

Dikatakan Dadang, wisuda merupakan gerbang kehidupan baru bagi lulusan untuk memulai mengarungi hidup berbekal sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

“Ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditimba selama mengikuti perkuliahan memiliki manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pada akhirnya, bangsa Indonesia memiliki daya saing kuat untuk berkompetisi dengan bangsa lain,” pungkasnya.

Pada wisuda pendidikan sarjana IPK Tertinggi diraih Iin Retno Ningsih dari Fakultas Pertanian, Prodi Agribisnis, dengan nilai IPK 3,84

Lulusan Tercepat atas nama Aldonna Molly Vevoronica dari Fakultas Ekonomi, Prodi Manajemen. Ia menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun, 9 bulan, dan 18 hari

Lulusan Termuda atas nama Linawati dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Ekonomi. Saat lulus, ia berusia 21 tahun, 1 bulan, dan 23 hari

Sedangkan Lulusan Tertua atas nama Rifqi Shodiq, dari Fakultas Hukum, Prodi Ilmu Hukum. Saat lulus, ia berusia 47 tahun, 7 bulan, dan 9 hari

Sedangkan pada program pendidikan magister, IPK Tertinggi diraih Imam Yahya dari Prodi Ilmu Administrasi, konsentrasi Administrasi Publik, dengan nilai IPK 3,66

Lulusan Tercepat diraih Sadili dari Prodi Ilmu Hukum, konsentrasi Sistem Peradilan Pidana. Ia menyelesaikan studi dalam waktu 1 tahun, 8 bulan, dan 6 hari.

Lulusan Termuda atas nama Yanuar Rajab dari Prodi Ilmu Administrasi, konsentrasi Administrasi Publik. Saat lulus, ia berusia 25 tahun, 7 bulan, dan 13 hari.

Sedangkan Lulusan Tertua atas nama Adam Akhmad, Prodi Ilmu Administrasi, konsentrasi Administrasi Publik, usia pada saat lulus 48 tahun, 6 bulan, 25 hari. /haris

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *