TKW Asal Indramayu Lumpuh Akibat Disiksa Majikannya di Malaysia

  • Bagikan
TKW-Lumpuh

Citrust.id – Buruh migran asal Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Unidah (24), yang bekerja di Malaysia, pulang ke kampung halaman dalam keadaan sakit lumpuh.

Keterangan yang dihimpun citrust.id menyebutkan, Unidah dipulangkan dalam kondisi sakit lumpuh tersebut akibat sering disiksa oleh majikan perempuannya bernama Lin Chun Bun pada saat bekerja sebagai PRT di Malaysia.

Menurut pengakuan Unidah, dirinya sering dipukul, ditendang, bahkan kepalanya dijambak-jambak kemudian dibentur-benturkan ke tembok oleh majikan, padahal ia merasa tidak melakukan kesalahan.

“Hampir seluruh tubuh saya penuh luka memar, dan yang paling saya rasakan paling sakit di tulang leher saya karena sering ditendang dari belakang pada saat saya sedang menyetrika baju,” terangnya, Senin (29/01).

Meski dalam kondisi sakit Unidah juga dipaksa untuk tetap terus bekerja. Selama sakit majikan belum pernah membawanya ke rumah sakit maupun klinik untuk berobat sehingga dirinya terus menerus minta untuk dipulangkan.

“Saya minta dipulangkan karena saya sudah tidak kuat lagi menahan rasa sakit dan sudah tidak berdaya serta saya pun tidak mau jika nanti mati di Malaysia,” keluhnya.

Warsidi (49), ayah kandung Unidah menjelaskan, Unidah bekerja sebagai TKW ke Malaysia awalnya direkrut oleh Asmari, sponsor warga Desa Sendang, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Pada tanggal 10 April 2016, Unidah diterbangkan ke Malaysia oleh PT Bina Gala Mitra beralamat di Jl. Raya Hankam, Gg. Sasak Jikin, No. 9A, Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat.

Di Malaysia anaknya bekerja pada majikan bernama Lee Chun Fatt dan istrinya bernama Lin Chun Bun tinggal di daerah Pulau Pinang, kerja selama kurang lebih satu tahun setengah.

Pada 27 Januari 2018 dalam kondisi sakit anaknya dipulangkan melalui bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta.

BACA JUGA:  BPJS Kesehatan Tanggung Sepenuhnya Biaya Operasi Patah Tulang Hayuni

“Saya merasa kecewa terhadap PJTKI yang tidak menghantar anak saya sampai rumah, dengan biaya sendiri saya menjemput kepulangan anak saya di Bandara Jogja,” ungkapnya

Sementara itu, Samudi, Koordinator tim advokasi SBMI Cabang Indramayu menyampaikan pihaknya dalam waktu dekat akan membawa korban terlebih dahulu untuk berobat dan kemudian baru akan meminta pertanggungjawaban dari pihak perekrut.

“Rencana secepatnya akan kami bawa Unidah ke RSUD Indramayu untuk diobati, kasihan korban selama sakit belum pernah dibawa berobat,” kata Samudi. /didi

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *