CIREBON (CT) – Ada momen yang menarik pada saat tim dokter dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, yang akan memberikan vaksinisasi Difteri kepada warga Desa Sampih, Kecamatan Susukanlebak, Kabupaten Cirebon. Sebelumnya tim dokter memberikan vaksin kepada petugas Dinkes, Muspika dan awak yang ikut mengunjungi desa tersebut, agar tidak tertular.
Namun demikian, tidak semua yang ikut rombongan mau diberikan vaksin tersebut, seperti beberapa wartawan yang tetap menolak, karena takut dengan jarum suntik. Mereka sama sekali tidak mau, bahkan keluar dari ruangan atau tempat untuk dilakukan vaksinisasi itu di Balai Desa Sampih.
“Pokoknya saya nggak mau disuntik. Masalah tertular atau tidak, kalau saya yakin Insya-Allah nggak akan tertular,” ujar Kim Abdurokhim, salah satu wartawan media lokal yang ikut rombongan Dinkes, Jum’at (05/01).
Namun, hal berbeda diungkapkan, Supra Setya Widodo wartawan media lokal lainnya, walaupun dirinya juga takut jarum suntik. Ia terpaksa ikut divaksin, karena takut tertular dan berdampak pada keluarganya.
Sementara itu, dr. Arya Abditianto Kapuskesmas Susukanlebak mengatakan, vaksinisasi ini perlu, untuk menjaga agar tidak tertular virus Difteri tersebut. Karena menurutnya, virus itu sangat mudah menular, salah satunya lewat udara.
“Sebelum memasuki daerah yang terdampak virus Difteri, kita suntikan vaksin Tetanus Difteri (TD) dulu ke tubuh kita. Untuk jaga-jaga, agar saat badan tidak kita fit, daya tahan tubuh kita tidak drop, maka tidak akan tertular,” pungkasnya. (Riky Sonia)