Cirebontrust.com – Salah seorang korban aksi penganiayaan oleh sejumlah awak bus PO Bhineka Suhendra (21) menyampaikan pengakuannya kepada Kapolres Cirebon Kota AKBP Adi Vivid AB yang datang menjenguk di Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon, Rabu (19/07).
Menurut Suhendra (21) yang saat itu datang ke kantor PO Bhineka Sangkuriang Transport bermaksud ingin menyelesaikan perselisihan dan berniat meminta maaf dengan apa yang dilakukan oleh temanya.
Namun sesampainya di lokasi, dia ditegur oleh pihak keamanan PO Bhineka dengan nada keras. “Kamu kesini mau ngapain?” katanya menirukan omongan Satpam di PO Bhineka. Saat itu, tanpa basa-basi dia langsung diseret masuk ke dalam ruangan dan dijadikan bulan-bulanan oleh beberapa orang.
Dikatakannya, orang yang memukul dia adalah awak bus satu satunya sopir dan empat kondektur, tapi di situ dia mengakui melihat ada orang berseragam tentara juga.
“Saya waktu itu berhasil melarikan diri, jadi waktu kejadian itu kan sekitar pukul 3.00 WIB dinihari, Ryan saat sampai di pom bensin Plumbon (Barepan) ditangkap oleh mereka (Sopir dan Kondektur) sehingga akhirnya, Ryan dibawa ke kantor Pool Bhineka,” jelasnya.
Lalu, kata Suhendra, dia ditelepon oleh Ryan dan diminta untuk datang ke Pool Bhineka itu, sekitar pukul 08:00 pagi, dengan niat ingin menyelesaikan masalahnya sekaligus ingin meminta maaf.
“Tetapi saya langsung dipukuli dengan menggunakan tangan, ditendang bahkan kaki saya juga ditindihin kursi tunggu penumpang yang ada di ruangan itu sampai tak sadarkan diri,” akunya.
Hingga kini Suhendra masih mengalami trauma dan kondisi tubuh serta kepalanya penuh luka memar dan masih terbaring di rumah sakit. (Johan)
Komentar