SPBU di Pantura Tutup, Pengelola Rugi Jual BBM Harga Baru

CIREBON (CT) – Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di jalur pantura cirebon, terpaksa menutup operasi. Mereka sengaja tidak menerima pasokan dari kilang pertamina balongaan, karena pihak SPBU enggan rugi, lantaran delivery order bbm dari pertamina balongan masih menggunakan harga lama. Hal tersebut disampaikan oleh Manajer area SPBU, Mustopa, Kamis (07/01)

Mustopa menambahkan, Keputusan ini dipilih pihak pengelola SPBU, karena delivery order (do) bahan bakar minyak dari pertamina untuk premium dan solar, merupakan do pekan kemarin yang sudah dibayar dengan harga lama. Pengelola SPBU mengajukan penangguhan do bahan bakar minyak, sambil penyesuaian harga pasca keluarnya keputusan penurunan harga bbm.

Selain itu, lanjut mustopa, dirinya mengalami kerugian atas penjualan bahan bakar minyak jenis premium, sejak hari pertama penurunan harga bbm solar dan premium. Di SPBU Arjawinangun misalnya, mengalami kerugian mencapai lebih dari 30 persen. Keputusan penurunan harga bbm yang mendadak, membuat dirinya harus menjual solar dan premium dengan harga baru.

“Saat harga turun, stok kita banyak, kami akhirnya menjadi rugi,” ungkapnya.

Mustopa kembali menambahkan, ia menginginkan pihak pertamina mengganti kerugian bbm yang sudah terlanjur dijual dengan harga baru, dan menyesuaikan harga do yang sudah dipesan sejak pekan kemarin sesuai dengan harga pasca penurunan.

“Tapi sejauh ini pasokan stabil, untuk premium 24 kiloliter, solar 16 kiloliter, dan pertamax 8 kiloliter,” pungkasnya. (CT)

Komentar