Citrust.id – Sanggar Tari Kencana Ungu pimpinan Elang Panji Jaya di Desa Mertasinga, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, kukuh rawat kesenian tradisi.
Sanggar Kencana Ungu konsisten rawat kesenian tradisi. Salah satunya melalui tari wayang khas Cirebon yang secara singkat terkenal dengan Tari Wayang Cirebon.
Tari tersebut betul-betul lahir dan tercipta dari kreativitas manusia Cirebon. Menurut Mama Elang Panji, sapaan akrabnya, merupakan kesenian yang tak ternilai harganya.
“Cirebon juga punya tari wayang. Tari Wayang Indrajit, contohnya. Kala itu diciptakan oleh Raden Udali Wisnubrata,” ujarnya, di Sanggar Kencana Ungu, Rabu (21/9/2022).
Raden Udali, kata Elang Panji, seorang seniman Keraton Kasepuhan Cirebon yang produktif mengubah. Ia merevitalisasi berbagai bentuk tarian tradisi yang terancam punah akibat kurangnya perhatian dan upaya pelestarian tarian tersebut.
“Kemudian diturunkan kepada saya dan saya pun mewariskannya lagi kepada generasi muda lewat Sanggar Seni Kencana Ungu,” imbuhnya.
Sanggar Kencana Ungu mengejarkan sejumlah tari wayang cirebon, antara lain Indrajit, Gandamanah, Adipati Karna, Gatotkaca, dan masih banyak lagi.
Sanggar Kencana Ungu akan mempersembahkan Tari Wayang Tandange Sinatria Raden Indrajit di pasar seni rakyat Kecamatan Gunung Jati. Pasar seni rakyat itu merupakan inisasi Lesbumi PCNU Kabupaten Cirebon.
“Raden Indrajit adalah Putra Prabu Rahwana dari Negara Alengka yang sangat patuh (penurut) dan setia kepada ayahnya. Laku lampah Prabu Dasamuka (nama lain Rahwana) bertentangan dengan darma (nilai-nilai kebajikan). Meski demikian, sembah baktinya kepada orang tua dengan pola asuh yang salah kaprah, menjadikan Indrajit muda menganut paham taklid buta,” paparnya.
Elang Panji berharap, pementasan Tari Wayang Cirebon di pasar seni rakyat Lesbumi PCNU Kabupaten Cirebon, Sabtu, 24 September 2022, menjadikan masyarakat Cirebon lebih peduli terhadap seni tradisi.
“Kalau bukan kita semua yang menjaga, mencintai, dan merawatnya, siapa lagi?” pungkasnya. (rls)
Komentar