Cirebontrust.com – Sebagai tanda datangnya bulan Ramadan, Keraton Kasepuhan Cirebon menggelar tradisi “drugdrag” atau tabuh bedug, di Langgar Agung, Kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon, Jumat (26/05). Penabuh bedug pertama yakni Sultan Sepuh PRA Arief Natadiningrat dan diikuti kerabat keraton.
Pada kesempatan itu, Sultan Sepuh PRA Arief Natadiningrat, menjelaskan, drudrag adalah pemukulan bedug yang intensitasnya lebih lama dengan irama yang berbeda dari pada pukul bedug biasa. Drugdrag biasanya dilaksanakan setelah waktu salat ashar dan sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu oleh para wali.
“Drugdrag sebagai tanda atau pemberitahuan kepada masyarakat atas datangnya bulan suci Ramadan sekaligus berakhirnya bulan Syaban,” katanya.
Di era sekarang, untuk mengetahui datangnya bulan Ramadan bisa melalui televisi, radio maupun media lain. Zaman dahulu belum ada teknologi tersebut sehingga dilaksanakanlah tradisi drugdrag. Selain di Keraton Kasepuhan, tradisi drugdrag juga hingga saat ini masih digelar di masjid di beberapa kampung atau desa.
Dikatakan Sultan, sebenarnya drugdrag bukan hanya dilakukan untuk menandakan datangnya bulan suci Ramadan, namun bisa juga dilaksanakan untuk membangunkan orang sahur atau pada saat memasuki bulan Syawal. Itu biasanya dilakukan di Masjid Sang Cipta Rasa.
Pada Ramadhan 1438 H ini, Sultan Sepuh PRA Arief Natadiningrat berpesan agar semua pihak tafakur, mawas diri, dan tidak terpancing oleh hal-hal yang bisa memecah-belah bangsa.
“Kita hendaknya fokus beribadah, banyak berdoa, berdizikir dan baca Alquran sambil melakukan amalan sodaqoh, infaq, dan zakat,” pungkasnya. (Haris)