Revitalisasi RPH Babi Telan Biaya Rp 3 milyar

CIREBON (CT) – Dinas Kelautan, Perikanan, Peternakan, dan Pertanian (DKP3) Kota Cirebon akan merevitalisasi Rumah Pemotongan Hewan (RPH) babi di samping kantor setempat, Jl. Kalijaga, Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Rencananya, revitalisasi RPH diperkirakan menelan biaya Rp 2,5-3 miliar. Karena, sejak dibangun pada tahun 1962 lalu, RPH tersebut sampai saat ini belum direvitalisasi.

“Saat ini RPH sudah sangat kumuh kondisinya, selama ini belum pernah direvitalisasi sejak pertama kali dibangun,” ujar Kepala DKP3, Maharani Dewi kepada CT, Senin (11/01).

Maharani Dewi mengatakan, revitalisasi juga perlu dilakukan lantaran pembangunan limbah bisa terintegtrasi (tidak menyebar kemana-mana). Dengan anggaran yang bersumber dari APBN, pihaknya berharap agar revitalisasi ini bisa segera dilakukan.

“Anggaran yang digunakan untuk revitalisasi RPH babi ini bersumber dari APBN murni di 2016 dengan besaran Rp 2,5 sampai Rp 3 miliar,” katanya.

Menurutnya, RPH di Jawa Barat hanya ada di dua daerah, yakni Kota Bandung dan Kota Cirebon. di kota cirebon sendiri, tempat pemotongan hewan ada dua, di antaranya, RPH babi dan RPH Ruminansia. Setiap harinya, babi yang dipotong di RPH sekitar 3-5 ekor. Jumlah tersebut bisa meningkat tatkala menjelang tahun baru imlek.

“Penjualan bisa di atas 10 ekor,” terangnya.

Maharani mengaku, hewan babi sendiri didapat dari daerah kuningan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Peredaran daging babi juga perlu diwaspadai masyarakat yang suka mengkonsumsinya. Apalagi menjelang tahun baru imlek. Menurutnya, menjelang tahun baru imlek DKP3 melakukan sidak di pasar kanoman. Tidak hanya di pasar, DKP3 juga menyiapkan petugas khusus di Rumah Pemotongan Hewan khusus babi untuk melakukan pemeriksaan. (M.Iskandar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *