Citrust.id – Produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indramayu kini mejeng di toserba. Hal itu seiring Pemerintah Kabupaten Indramayu, melalui Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian Kabupaten Indramayu,mengenalkan produk lokal di toserba.
Produk UMKM lokal itu mejeng di salah booth toko modern atau toserba di Indramayu.
Plt. Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian Kabupaten Indramayu, Indra Mulyana, AP, mengatakan, pemasaran produk UMKM di mal atau toserba merupakan upaya Pemkab Indramayu untuk mendorong pemasaran UMKM lokal agar lebih bergairah.
Di booth UMKM Indramayu tersebut terdapat sejumlah produk olahan unggulan dari UMKM-UMKM di Indramayu.
“Kami yakin, produk UMKM kam isangat kompetitif dan mampu bersaing dengan produk dari luar daerah,” kata dia
Produk-produk makanan itu di antaranya keripik tike, rengginang, dan kerupuk ikan.
Bupati Indramayu, Nina Agustina, terus mendorong gerakan Cinta Produk Lokal yang sasarannya hasil pertanian dan UMKM masyarakat. Tujuannya untuk lebih meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat pelaku UMKM.
Meski tidak diluncurkan secara formal, Bupati Nina memastikan, gerakan tersebut merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan perekonomian masyarakat luas. Terlebih, program tersebut sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Indramayu.
“Gerakan ini murni untuk mendorong peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat pelaku UMKM. Nantinya juga ada peningkatan perputaran ekonomi di Indramayu,” ungkap Bupati Nina Agustina, Rabu (1/11/2023).
Bupati Nina mengatakan, konkretnya, gerakan cinta produk lokal itu mendorong seluruh steak holder, baik masyarakat umum, maupun ASN dan lainnya, membeli hasil pertanian dari petani, serta hasil UMKM masyarakat Indramayu.
Ia mencontohkan, beras hasil produksi petani Indramayu disiapkan untuk diserap secara langsung oleh masyarakat.
Selain itu, upaya lain adalah meminta atau mengimbau seluruh ASN dan masyarakat umum, membeli secara langsung beras hasil produksi petani Indramayu melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Lebih lanjut Bupati Nina menjelaskan, beras hasil produksi petani diserap oleh BUMD, dalam hal ini PT Bumi Wiralodra Indramayu (Perseroda). Kemudian beras-beras itu akan membanjiri pasar lokal sehingga ASN dan masyarakat bisa membelinya.
“Kami ingin beras Indramayu menjadi tuan rumah di daerah sendiri. Jadi, bukan beras luar daerah yang banyak di pasaran, tetapi beras hasil petani Indramayu,” jelas Bupati Nina, didampingi Sekretaris Daerah, Rinto Waluyo.
Terkait dengan imbauan kepada ASN, Bupati Nina menyebut, langkah tersebut merupakan bentuk kepeduliannya kepada petani.
Sementara itu, untuk mempermudah pembelian, Bupati Nina akan meminta toko-toko modern dan pengusaha beras lokal mengisi dagangannya dengan beras hasil produksi petani Indramayu.
“Untuk harga tentu kompetitif, harapannya (harga) bisa lebih baik, agar petani kita betul-betul menikmati hasil kerja kerasnya karena berasnya terserap langsung. Terima kasih untuk petani Indramayu,” pungkasnya. (Haris)