Citrust.id – Perawat Rohani Islam (Warois) yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Indramayu, masih belum banyak diketahui oleh masyarakat, meskipun Warois sudah ada sejak tahun 2002 lalu hingga saat ini.
Meskipun peranannya berbeda dengan perawat medis, namun keberadaan Warois bagi warga masyarakat yang sedang sakit sangatlah dibutuhkan.
Koordinator Warois RSUD Indramayu, Habib Yusuf didampingi seluruh petugas Warois dan Ketua Harian Warois Kabupaten Indramayu H. Imron saat dalam rutinitasnya memberikan tausiyah dan doa kepada pasien, menyampaikan bahwa Warois adalah pekerjaan Perawat non-Medis.
“Tugas Warois itu adalah memberikan pelayanan Rohani, karena Warois memiliki motto Waidza Maridltu Fahuwa Yasyfin (dan ketika engkau sakit maka dia [Allah SWT] yang akan menyembuhkan), sehingga dapat dipahami bahwa Warois adalah perawat yang fungsinya menangani kegiatan non-medis,” ungkapnya, Senin (6/8).
Senior Warois yang didaulat menjadi Ketua Harian Warois Kabupaten Indramayu H. Imron menuturkan, Pemkab Indramayu pada beberapa saat lalu pernah mendapatkan peniti emas dari Presiden RI melalui Kementrian Agama Surya Dharma Ali.
“Waktu itu Pemkab Indramayu mendapatkan peniti emas karena hanya di Kabupaten Indramayu saja yang ada perawat rohani rumah sakitnya, namun sayang hingga saat ini Warois belum bisa menjadi karyawan tetap dirumah sakit ataupun pemerintah daerah,” jelasnya.
Menurutnya, karena hal tersebut belum memiliki cantolan atau aturan perundang-undangan yang menaungi Warois, sehingga wilayah kerjanya hingga saat ini hanya sebagai pelaksana program.
Diketahui, keberadaan Warois saat ini terus menjadi kajian dan dikabarkan bahwa Bupati Indramayu melalui Asda Dua dan Bagian Hukum Setda Indramayu akan mengawal Warois Indramayu hingga memiliki cantolan hukum, serta mengawal Warois agar memiliki penghasilan atau honor yang lebih memadai serta menempatkan Warois pada posisi yang lebih baik. /didi
Komentar