Majalengkatrust.com – Upaya menjaga kearifan lokal dan nilai-nilai tradisional terus digalakan warga Desa Majasuka Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka dengan menggelar kesenian wayang golek dalam rangka haul atau ulang tahun desa.
“Dananya berasal dari swadaya masyarakat, selain dalang lokal kami juga mengundang dalang terkenal dari Bandung,” kata Kepala Desa Majasuka Eri Jaeri, Minggu (12/02).
Dikatakan dia, dalam ultah desa ke-42 juga menggelar kegiatan jalan santai, donor darah, upacara peringatan, dan puncak acara pagelaran wayang golek oleh dua dalang Yogaswara Sunandar Sunaryo (Giri harja 3 putra) dan Asep Rodiana Raharja (Giri Mekar Raharja) berlangsung dua hari.
“Pagelaran ini digelar, dengan semangat gotong royong serta kearifan lokal yang khas kita wujudkan desa yang kreatif, inovatif, dan sejahtera,” jelasnya.
Dalam haul tersebut, Kepala desa memberi penghargaan kepada sesepuh sekaligus pejuang saat desa Majasuka memisahkan diri dari desa Majasari yaitu tokoh masyarakat Suhaeni.
Zakir Al Fatih pamong desa Majasuka mengatakan, perjuangan pemisahan kampung Majasuka dari Desa Majasari dan selanjutnya menjadi Desa Majasuka, berlangsung sepuluh taun, sejak tahun 1965 s/d 1975.
Dikatakan dia, Pembukaan kampung cantilan Majasuka tahun 1935 di pimpin oleh Bapak Abraham Wijaya bersama warga dari daerah Cijurey (kecamatan Panyingkiran, Cieurih (Kecamatan Maja), Pancurendang (Kecamatan Majalengka), Anggrawati (kecamatan Maja), Kulur (kecamatan Majalengka) dan sekitarnya.
Sementara itu Nana, warga yang nonton pagelaran sangat mengapresiasi pagelaran seni tradisional wayang golek terutama adanya dalang lokal yang ditanggap.
“Jujur saja seni tradisional wayang golek di Majalengka hampir pudar dengan menjamurnya hiburan modern seperti karaoke dan lainnya, sudah susah sekarang menonton pagelaran wayang golek seperti ini,” ungkapnya. (Abduh)
Komentar