Pensiunan ASN Merasa Tenang Ada Program JKN

Citrust.id – Memen Sulaeman, salah seorang pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN), merasa tenang karena kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Menginjak usia yang tidak muda lagi, ia dan keluarga tidak khawatir, jika secara tiba-tiba jatuh sakit dan membutuhkan pelayanan kesehatan. Program JKN menjamin kesehatannya.

Memen mengungkapkan, ia memiliki riwayat penyakit hipertensi yang mengharuskan dirinya melakukan pengobatan secara rutin untuk menstabilkan kondisi kesehatannya. Penyakit hipertensi termasuk ke dalam salah satu penyakit kronis yang dapat BPJS Kesehatan kelola, melalui fasilitas kesehatan (faskes) yang bekerja sama.

Program tersebut dinamakan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang merupakan program dari BPJS Kesehatan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup para penderita penyakit kronis. Program itu merupakan kegiatan terintegrasi yang membutuhkan kerja sama solid antara BPJS Kesehatan, fasilitas kesehatan, dan pasien.

“Saya terdeteksi memiliki penyakit hipertensi kurang lebih dari lima bulan yang lalu. Jadi selama itu, saya berobat secara rutin ke dokter spesialis di poli dalam dan mengonsumsi obat yang diberikan. Alhamdulillah, dengan mengikuti anjuran dokter untuk selalu hidup sehat dan minum obat teratur, sakit kepala dan mudah lelah karena hipertensi membaik dan stabil,” ungkapnya, Selasa (19/3/2024).

Memen terdaftar ke dalam Kelompok Prolanis. Dengan menjadi Kelompok Prolanis, kesehatannya dapat terpantau dengan baik. Ia rutin mengikuti berbagai kegiatan di fasilitas kesehatan seperti kegiatan senam bersama maupun edukasi atau penyuluhan kesehatan untuk selalu hidup sehat.

“Pelayanan kesehatan di salah satu rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan menurut saya sudah tersistem dengan baik. Dari awal pendaftaran cukup menunjukan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera pada pada e-KTP dan menggunakan sidik jari untuk direkam (finger print). Kemudian saya diarahkan ke poli oleh petugas rumah sakit dan menunggu dalam antrean untuk diperiksa oleh dokter,” kata Memen.

BACA JUGA:  Penyebab Badan Lelah Meskipun Tidur Cukup

Ia mengakui, penyelenggaraan Program JKN semakin maju dan sangat mempedulikan pesertanya tanpa pembedaan. Pelayanan dokter di sini sangat baik, dokter datang tepat waktu sesuai dengan jadwal praktik yang tertera.

“Alhamdulillah, dokter selalu memberikan penjelasan yang mudah saya mengerti, baik dari sisi kesehatan saya maupun obat. Obat yang diresepkan selalu tersedia, jadi saya tidak pernah ada iur biaya untuk berobat,” ucapnya.

Hal tersebut tentunya sejalan dengan Janji Layanan Jaminan Kesehaan Nasional (JKN) di rumah sakit. Rumah sakit berkomitmen untuk memberikan layanan yang mudah, cepat, dan setara kepada peserta JKN dengan menerima NIK/KTP/KIS Digital untuk pendaftaran pelayanan.

RS tidak meminta dokumen fotokopi kepada peserta, memberikan pelayanan tanpa biaya tambahan di luar ketentuan (tidak ada iur biaya), tidak melakukan pembatasan hari rawat pasien yaitu sesuai dengan indikasi medis, memberikan pelayanan obat yang dibutuhkan dan tidak membebankan peserta untuk mencari obat jika terdapat kekosongan obat, serta melayani peserta dengan ramah tanpa diskriminasi.

Memen turut berterima kasih kepada fasilitas kesehatan yang telah memberikan pelayanan terbaik kepadanya.

“Semoga, program JKN terus hadir membantu untuk setiap masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Harapannya, fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan terus meningkatkan mutu layanan dan selalu memberikan layanan terbaik kepada peserta Program JKN,” pungkasnya. (Haris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *