Majalengkatrust.com – Ironi! Lirik lagu Koes Plus yang menyebutkan kesuburan Nusantara yaitu tongkat, kayu dan batu pun jadi tanaman di negeri ini tidak dirasakan para pengusaha usaha kecil menengah (UKM) keripik di Majalengka yang mengeluhkan sulitnya bahan baku singkong mentah.
Pantauan CT Sejumlah perajin keripik singkong di Majalengka kekurangan bahan baku akibat tidak bisa dipenuhi petani asal Majalengka. Kini bahan baku terpaksa didatangkan dari Sejumlah kabupaten kota di Jawa Barat dan Lampung.
Nurdin salah seorang perajin aneka keripik asal Desa Rawa, Kecamatan Cingambul , Kabupaten Majalengka yang sudah 20 tahun menekuni industri keripik mengatakan, bahan baku singkong dari wilayah Kabupaten Majalengka sangat terbatas.
Sehingga, tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan insudtri keripik di Majalengka. Makanya singkong setiap saat dikirim dari wilayah Subang, Sumedang dan Sukabumi.
Di tiga kabupaten tersebut singkong cukup banyak sehingga pengiriman singkong ke sejumlah perajin keripik bisa rutin dilakukan. Berbeda dengan petani asal Majalengka yang jumlah areal tanaman singkongnya lebih terbatas.
Singkong Majalengka hanya bisa menyuplai ke pasar tradisional untuk menyediakan makan ringan biasa yang jumlahnya terbatas.
“Kualitas singkong yang bagus asal Sumedang, sebagian Subang juga bagus. Singkong Majalengka kualitasnya jauh dibawah Sumedang. Singkong yang bagus tidak mudah hitam dan ujung pangkal tidak keras, kalau istilah orang sunda bagalnya gede,” ungkap Nurdin, Senin (28/08).
Karena terbatasnya pasokan singkong dari Jawa Barat, menurut Nurdin singkong seringkali didatangkan dari wilayah Lampung. Dari Lampung permintaan singkong selalu dipenuhi berapapun jumlahnya.
“Saya saja sering pulang pergi ke Lampung untuk memesan singkong, terkadang dua hingga tiga tronton, sekalian untuk masok ke pabrik lain,” kata Nurdin yang setiap harinya menghabiskan sekitar 1 ton singkong.
Senada disampaikan Supriatna perajin keripik lainnya, yang kerap kekurangan bahan baku singkong dan pisang untuk bahan keripik.
Dia mengaku lebih banyak dipasok dari Subang dan Sukabumi yang harganya relatif lebih murah. Singkong Subang lebih mahal sekitar Rp 200 dibanding singkong asal wilayah lain.
Harga singkong Sukabumi dan Subang sekitar Rp 1.100 per kg, untuk singkong Sumedang seharga Rp 1.300 per kg sama halnya dengan harga singkong asal Majalengka padahal kualitasnya lebih rendah karena singkong dari petani Majalengka usianya terkadang dibawah 8 bulan atau lebih.
Jika usia terlalu lama maka timbangan keripik akan ringan. (Abduh)
siap kirim bahan baku singkong dari lampung timur