Ilustrasi
CIREBON (CT) – Tim peneliti dari Australia menemukan kandungan racun merkuri di atmosfer dan laut es Antartika. Studi yang dipimpin tim dari University of Melbourne ini menemukan kandungan methylmercury, salah satu jenis merkuri berbahaya di Samudera Selatan.
Caitlin Gionfriddo, kandidat PhD dari University of Melbourne, mengatakan, bahwa methylmercury yang dilepaskan laut es Antarktika dapat mengontaminasi rantai makanan.
Menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Microbiology, buangan merkuri atmosfer terjadi setiap tahun, namun, yang paling berdampak adalah saat musim semi di Antartika karena es meleleh dan mengeluarkan racun tersebut. Para peneliti yang terlibat riset tersebut khawatir bila manusia juga akan terdampak racun tersebut melalui konsumsi ikan yang berasal dari tempat tersebut.
Methylmercury berpindah dengan mudah dari perut ke aliran darah dan bila mencapai otak, dapat menimbulkan gangguan perkembangan pada janin, bayi, dan anak-anak. Sejauh ini, para ilmuwan tersebut masih akan meneliti faktor-faktor lingkungan yang membentuk methylmercury dan dampak luas dari kontaminasi terhadap perairan Antartika. (Net/CT)