Citrust.id – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 3 Cirebon melakukan penanganan terhadap jalur rel yang mengalami mud pumping guna menjaga kenyamanan perjalanan penumpang. Langkah itu dilakukan sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam memastikan perjalanan kereta api tetap aman dan lancar.
Mud pumping merupakan kondisi ketika material ballast tercampur dengan tanah akibat masuknya air ke dalam struktur jalan rel serta tekanan beban dari kereta api yang melintas.
Hal itu mengakibatkan berkurangnya daya dukung jalan rel dan berpotensi merusak struktur lintasan. Fenomena tersebut disebabkan oleh tidak berfungsinya sistem resapan saluran air, sehingga air menggenang dan membuat batu balas menjadi kotor serta padat.
“Penanganan terhadap kondisi ini dilakukan dengan cara menguras batu balas menggunakan material geotekstil dan geogrid,” ujar Manajer Humas Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, Senin (29/7/2025).
“Kami melakukan pembersihan di bawah bantalan rel, kemudian memasang geotekstil yang berupa lembaran sintesis berpori dan geogrid berbentuk jaring dari bahan polimer, logam, atau kaca. Material ini berfungsi memperkuat struktur tanah dan meningkatkan stabilitas jalur rel,” tambahnya.
Selain itu, KAI juga memasang pipa HDPE (High Density Polyethylene) di sisi kanan dan kiri rel. Pipa ini berperan penting dalam sistem drainase bawah tanah agar air pada batu balas dapat mengalir dengan baik. Setelah pemasangan sistem drainase, dilakukan pemadatan pada konstruksi jalan rel guna memperbaiki geometri jalur.
“Penanganan dengan metode ini terbukti cukup efektif mengatasi permasalahan konstruksi jalan rel, baik di stasiun maupun lintasan antarstasiun. Guncangan di atas kereta api yang bisa menimbulkan ketidaknyamanan penumpang dapat diminimalkan,” kata Muhibbuddin.
Daop 3 Cirebon merupakan salah satu jalur kereta api terpadat di Indonesia dengan lebih dari 140 perjalanan kereta api setiap harinya. Oleh karena itu, keandalan operasional pada jalur ini menjadi krusial karena berdampak langsung terhadap kinerja daerah operasi lainnya.
“Salah satu titik yang mengalami mud pumping dan sudah kami tangani adalah di Stasiun Pringkasap. Dengan penanganan yang tepat, potensi guncangan saat kereta melintas bisa dieliminasi,” jelasnya.
Muhibbuddin menegaskan bahwa KAI Daop 3 Cirebon akan terus berupaya menjaga kenyamanan dan keselamatan penumpang melalui perawatan jalur rel secara berkala dan bertahap di titik-titik lain yang mengalami permasalahan serupa.
“KAI Daop 3 Cirebon berkomitmen terus memberikan kenyamanan kepada penumpang kereta api, dengan melakukan penanganan secara bertahap terhadap kondisi jalan rel di stasiun-stasiun lainnya yang mengalami hal serupa,” tutupnya. (Haris)