Citrust.id – Sebagai salah satu daerah yang memiliki perkembangan pesat, Cirebon dipilih sebagai salah satu kandidat ibu kota Jawa Barat. Pemindahan ibu kota Jabar ke Cirebon dikabarkan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Jabar untuk menata Jawa Barat bagian Timur.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengakui, wilayah Jabar bagian timur memiliki dasar sarana yang memungkinkan sebagai pusat pemerintahan.
Namun, secara umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyerahkan perkembangan wacana tersebut kepada masyarakat. Belum ada pembahasan spesifik terkait wacana tersebut. Secara normatif akan ditindaklanjuti dengan tahapan pembahasan di DPRD Provinsi Jabar.
“Jawa Barat bagian Timur memiliki sarana dasar yang terpenuhi sehingga saat ini sedang dikembangkan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK),” katanya, usai menghadiri sidang paripurna istimewa dalam rangka Hari Jadi ke-650 Kota Cirebon, Minggu (1/9) di gedung DPRD Kota Cirebon.
Selain Cirebon, ada dua kandidat lainnya untuk dijadikan ibu kota baru Jawa Barat. Semuanya masih diperlukan penelitian dan kajian akademis. Uu juga mengaku, pemindahan pusat pemerintahan baru sebatas keinginan pemerintah provinsi. Oleh karena itu, dia menunjuk masyarakat atau publik sebagai pembuat keputusan.
“Kami akan menangkap aspirasi publik dan bersama DPRD akan merumuskan harapan dan keinginan masyarakat,” tuturnya.
Pemindahan pusat pemerintahan Jawa Barat, lanjut Uu, telah dirapatkan oleh Gubernur Ridwan Kamil bersama instansi teknis terkait di tingkat provinsi.
Uu menegaskan, pemindahan pusat pemerintahan harus menjadi keinginan bersama, bukan sekadar keinginan pemerintah maupun segelintir orang. Dia tak menghendaki wacana pemindahan ibu kota sebagai sebuah polemik di tengah publik.
“Pemindahan pusat pemerintahan salah satu ide pemimpin karena pemimpin harus punya ide, inovasi, supaya tidak ketinggalan,” ujar dia.
Pada kesempatan tersebut, Uu bersama Ridwan Kamil menghendaki adanya masukan positif dari masyarakat.
“Konsep RK dan saya bukan dari atas atau pemerintah ke bawah atau masyarakat, melainkan buttom-up atau dari bawah ke atas. Kami tampung aspirasi orang yang suka dengan ide ini maupun yang tidak, silakan beri kami alasan,” katanya. (Aming)
Komentar