Nyiramkeun, Ritual Mencuci Benda Pusaka Kerajaan Talaga Manggung

Citrust.id – Ribuan warga dari berbagai daerah di Majalengka bahkan luar Majalengka menghadiri ritual “Nyiramkeun” (mencuci) benda-benda peninggalan Kerajaan Talaga Manggung di Museum Talaga Manggung, Desa Talaga Wetan, Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka, Senin (22/10/2018).

“Acara ini intinya kita ingin mendekatkan silaturahmi dengan semua keturunan Talaga dan melestarikan warisan leluhur kita,” ujar Panitia acara dari Keluarga besar Kerajaan Talaga Manggung Raden Teten.

Raden Teten mengatakan, acara Nyiramkeun diawali dengan mengambil air dari 9 mata air yang terdapat di bekas wilayah Kerajaan Talaga Manggung.

Menurutnya Nyiramkeun merupakan kegiatan membersihkan artefak peninggalan Kerajaan Talaga Manggung yang disimpan oleh keturunannya dengan air tumbukan bunga Mayang yang disimpan dalam sebuah bejana besar dan biasa dilakukan pada hari Senin sebelum tanggal 20 bulan Safar.

“Masuk Islamnya Raden Rangga Mantri atau Prabu Pucuk Umun terjadi di hari Senin bulan Safar dan meninggalnya Sunan Talaga Manggung pun terjadi di hari Senin bulan Safar,” ujarnya.

Ritual Nyiramkeun ini, menurutnya dimulai dengan mengambil air dengan wadah dari bambu kuning ke sembilan sumber mata air yang dianggap keramat yaitu air dari Gunung Bitung, Situ Sangiang, Cikiray, Wanaperih, Lemahabang, Regasari dan Cicamas, dan Nunuk.

“Pengambilan air dilakukan oleh sesepuh atau tokoh adat pada awal bulan Safar, Bambu Kuning berisi air kemudian dibawa ke Museum Talaga Manggung untuk disatukan ke dalam satu kendi, kemudian dibacakan doa secara Islam,” jelasnya.

Dalam ritual Nyiramkeun air dari bambu kuning itu menurutnya disiramkan ke benda-benda pusaka, dimulai dari menyiramkan air ke arca Raden Panglurah, arca Simbar Kancana, pedang, gong, dan benda pusaka lainnya.

Raden Teten dari keluarga besar Kerajaan Talaga Manggung mengatakan, acara ini juga didukung berbagai pihak Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Majalengka, Dekkma. Para Tokoh Talaga, para Kepala Desa se-Kecamatan Talaga dan semua pihak.

“Acara ini dimulai sepuluh hari yang lalu, mulai pasanggiri pencak silat, kirab budaya, pameran atau bazaar UMKM, pentas seni, istigosah dan puncaknya Nyiramkeun hari ini,” ungkapnya.

Hadir dalam Acara tersebut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Majalengka Gatot Sulaeman, Anggota DPRD Majalengka Juju Akung Juanda, Camat Talaga Ucu Sumarna, Unsur Muspika dan undangan lainnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Majalengka Gatot Sulaeman mengatakan Acara ini rutin digelar setiap tahun dan menjadi agenda rutin setiap tahun yang menjadi aset wisata budaya.

“Kami senantiasa mendorong dan mendukung Pengembangan dan Pelestarian Kebudayaan serta pemanfaatan Kebudayaan dalam rangka meningkatkan sektor Pariwisata,” tukasnya./abduh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *