Cirebontrust.com – Harga ikan di pasar tradisional kian melambung tinggi. Salah satu penyebabnya yakni musim paceklik yang datang sejak beberapa bulan yang lalu.
Para pedagang ikan di sejumlah pasar mengeluhkan kenaikan harga ikan, sebab turut berpengaruh kepada jumlah pembeli yang ikut menurun. Akibatnya, banyak stok ikan yang justru tidak laku terjual.
Di Pasar darurat Pasalaran Weru merupakan salah satu pasar yang harga ikannya naik. Salah satu pedagang ikan di pasar darurat Weru, Karsono (36) mengatakan, kini dirinya harus menurunkan stok saat membeli ikan di tempat pelelangan ikan. Dirinya mengaku hanya menurunkan stok sedikit dengan resiko tidak semua ikannya terjual.
Menurut Karsono, rata-rata ikan yang naik harganya merupakan ikan yang selalu laku di pasaran. Di antaranya ikan kakap merah yang kini melambung di harga Rp46 ribu/kg dari harga normal hanya Rp 35 ribu/kg, sementara ikan kembung dari harga normal Rp18 ribu/kg kini melambung menjadi Rp24 ribu/kg, ikan pari dari harga normal Rp9 ribu/kg kini naik menjadi Rp14 ribu/kg, serta cumi dari harga normal Rp30 ribu/kg kini naik menjadi Rp45 ribu/kg.
“Sampai saat ini belum turun juga, jadi otomatis saya kurangi stok nya,” ujarnya.
Menurutnya, banyak nelayan kini tidak berani melaut, sebab musim angin baratan yang datang sejak 2016 lalu membuat gelombang tinggi. Nelayan kecil dengan kapal hanya beberapa grosstone kini banyak yang menganggur. Karsono menambahkan, kadang ada pembeli yang menawar terlalu rendah. Akibatnya, dirinya tidak bisa mengambil untung terlalu banyak.
“Tapi lebih baik dilepas tanpa untung yang terlau banyak, daripada tidak terjual dan akhirnya membusuk,” katanya, Minggu (26/02).
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislakan) Kabupaten Cirebon Muhidin menuturkan, angin baratan memang tidak bisa terhindarkan, bagi nelayan yang memiliki kapal besar angin ini sebenarnya tidak menjadi masalah.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Cirebon terdapat 25 jenis tangkapan nelayan di perairan Cirebon. Seluruh tangkapan ini mengalami penurunan jumlah jika angin baratan sedang mengalami musimnya. Di 2016, terdapat total hasil tangkapan hampir 30 ribu ton dengan jumlah terbesar dari tangkapan rajungan yang mencapai hampir 5400 ton/tahun, lalu diikuti oleh ikan peperek yang mecapai 4 ribu ton, serta kerang hijau yang mencapai 2800 ton.
“Sebagian besar nelayan Cirebon merupakan nelayan kecil, sehingga mereka tidak sanggup mencari ikan hingga jauh ke tengah laut kalau angin baratan sedang datang,” ucapnya. (Iskandar)