Ilustrasi
CIREBON (CT) – Sejumlah nelayan mengungkapkan terumbu karang di perairan Pantai Utara (Pantura) Jawa sudah rusak sehingga harus melaut lebih jauh untuk mendapatkan hasil tangkapan yang lebih baik.
Seorang nelayan asal Tuban yang sudah 20 tahun lebih menjadi nelayan mengatakan, bahwa lima tahun lalu kondisinya lebih baik, namun akibat makin maraknya penggunaan cantrang ukuran besar membuat terumbu karang di perairan Pantura ikut terangkut.
Hal senada dikatakan, nelayan Eretan Wetan lainnya yang meminta ketegasan Pemerintah untuk memberantas alat tangkap yang tidak ramah lingkungan seperti cantrang, apolo, dan garok.
Sebagian besar nelayan dari Eretan Wetan menggunakan jaring pursein sementara sisi sebrang yang masuk Eretan Kulon, sebagian besar menggunakan cantrang. Nelayan di Eretan Wetan juga sering melepas rumpon di tengah laut agar ada tempat bagi ikan bertelur.
Sementara, nelayan asal Gebang, Kabupaten Cirebon juga mendambakan terumbu karang di perairan Laut Jawa kembali tumbuh karena jika dibiarkan rusak maka tangkapan nelayan bisa terus menurun. Ia mengungkapkan masih ada alat tangkap yang ramah lingkungan lain seperti jaring pursain waring untuk menangkap teri atau jaring senggol untuk menangkap ikan pari.
Disamping itu, nelayan dikepung dengan adanya teri impor dari Thailand sehingga harga teri lokal menurun hampir enam bulan terakhir. (Net/CT)