KUNINGAN (CT) – Bangunan kantor DPRD Kuningan sepertinya minim pelaksanaan pemeliharaan dan peratan. Hal itu terbukti, jika musim hujan berlangsung banyak bagian atap yang bocor. Seperti di sejumlah langit-langit gedung wakil rakyat tersebut bocor hingga banyak air masuk ke dalam sejumlah ruangan.
Teramati di beberapa ruang kantor dewan tersebut, kondisi banyak berceceran air dari kebocoran itu, kontan sempat membuat sejumlah petugas keamanan gedung itu sibuk menanggulangi air bocoran dari langit-langit gedung itu.
“Iya saya kasih ember, biar tumpahan air tidak becek,” kata petugas keamanan saat sejumlah wartawan, mengambil gambar atap yang bocor di ruang lobi dan ruang Kasubag Persidangan, Deden Yuliadin.
Ketidakmaksimal kerja dalam melakukan perawatan ini, memunculkan penilaian miring dari kalangan masyarakat dan aktivisi daerah.
“Melihat besaran anggaran dalam Pemeliharaan dan perawatan (harwat) gedung itu sangat besar Rp. 1.3 miliar, kemanakan itu uangnya,” kata Neni saat berkomentar soal kerusakan gedung DPRD tadi.
Dalam urusan ini, kata dia seharusnya Kabag Umum DPRD harus bertanggungjawab. Pasalnya, kebutuhan anggota DPRD yang terhormat, lanjutnya itu harus benar-benar diberikan kenyamanan.
“Mulai dari tempat kerja atau fasilitas kerja lainnya,” tegasnya.
Sekretaris DPRD Kuningan, H Suraja kepada awak media mengaku bahwa, pihaknya akan segera memperbaiki atap-atap gedung yang mengalami kebocoran. “Nanti akan diperbaiki,” singkatnya. (Ipay)
Komentar