Majalengkatrust.com – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerekan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) DPC Kabupaten Majalengka, menggelar aksi demontrasi didepan gedung DPRD Kabupaten Majalengka, Rabu (01/03).
Massa aksi menuntut, agar Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menghentikan hubungan kerjasama dalam bentuk apapun dengan PT Freeport Indonesia.
Ahmad Zalaludin dalam orasinya mengatakan, PT Freeport harus tunduk dan patuh terhadap peraturan dan kebijakan yang sudah ditetapkan pemerintah Indonesia.
Dia juga meminta, agar aset yang dikuasai asing, diambil alih dan dikelola oleh pribumi.
“Perusahaan milik Amerika itu telah bersikap arogan dan semena-mena, bahkan mengancam akan membawa permasalahan dengan Indonesia ke Artbitrase. Ini jelas merupakan pelecehan terhadap harga diri dan kedaulatan bangsa,” kata dia dalam orasinya.
Dia juga menilai, 50 tahun beroperasinya PT Freeport banyak merugikan rakyat dan minim kontribusi, karena kandungan mineral, tembaga dan kandungan emas lainnya dikuras, namun aspek kesejahteraan masyarakat Papua tidak diperhatikan.
“Pemerintah harus melaksanakan reporma agraria sejati, khususnya di tanah Papua,” tandas dia.
Ketua umum GMNI Agus Parindra menambahkan, secara kelembagaaan pihaknya mendukung penuh langkah pemerintah untuk mengubah aturan kontrak karya menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Dia juga meminta Presiden melaksanakan Trisakti dan kembali pada UUD 1945 yang asli.
“Apabila pemerintah tetap konsisten dengan peraturan itu, maka kontribusi PT Freeport akan jelas dan besar. Termasuk menciptakan rasa aman, nyaman dan tentram di bumi Papua,” imbuhnya.
Massa aksi yang mengajak dialog anggota dewan, diterima oleh anggota DPRD Kabupaten Majalengka Dede Aif Mussofa dari Fraksi PPP dan Yaya Mulyadi dari Fraksi PDIP.
Dalam dialog itu, Dede Aif yang juga Ketua Komisi 1 mengapresiasi mahasiswa yang masih peduli pada terhadap permasalahan yang sedang dihadapi oleh pemerintah pusat, terkhusus masalah dengan PT Freeport.
Dede Aif juga berjanji akan menyampaikan aspirasi ini kepada pimpinan yang lebih tinggi, agar segera ditindak lanjuti dan diproses dukungan dari arus bawah ini.
“Saya bangga pada kalian. Saya juga mendukung langkah pemerintah, dan saya siap menandatangani lembar persetujuan yang telah kalian sediakan,” tegasnya.
Massa aksi melakukan longmarch dari depan Gelanggang Generasi Muda (GGM), menuju Gedung DPRD Kabupaten Majalengka. (Abduh)