Citrust.id– Bawaslu Kabupaten Majalengka terus memperkuat langkahnya dalam mengawal Pemilu 2024 dengan menggandeng berbagai elemen masyarakat.
Pada Selasa (12/10/24), Bawaslu menggelar Evaluasi Implementasi Produk Hukum Pengawasan Pemilu Tahun 2024 di Kokardan.
Acara itu mengundang gabungan organisasi wanita se-Kabupaten Majalengka.
Ketua Bawaslu Majalengka, Deda Rosada, membuka acara dengan penuh apresiasi terhadap kehadiran berbagai organisasi wanita.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan, evaluasi itu menjadi momentum penting untuk bersama-sama memperkuat pengawasan dalam Pemilu mendatang.
Dede menegaskan, tugas utama Bawaslu adalah memastikan seluruh tahapan pemilihan berjalan sesuai aturan.
“Sebagai pengawas, kami bertanggung jawab untuk menjaga setiap tahapan pemilu dan pemilihan serentak Tahun 2024 agar tetap bersih, mulai dari masa kampanye hingga hari pemungutan suara,” lanjutnya.
Menyadari keterbatasan sumber daya manusia di internal Bawaslu, ia menekankan pentingnya pengawasan partisipatif dari masyarakat, termasuk organisasi wanita.
Dede menjelaskan, pengawasan pemilu dan pemilihan serentak 2024 memerlukan sinergi yang kuat antara Bawaslu dan masyarakat.
Saat ini, Majalengka sedang memasuki masa kampanye, di mana para calon bupati menyampaikan visi dan misi kepada masyarakat. Pada tahap ini, pelibatan masyarakat sebagai mitra pengawas menjadi lebih krusial.
“Dengan SDM yang terbatas, Bawaslu mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya kelompok wanita, untuk menjadi mata dan telinga dalam pengawasan pemilu. Pengawasan partisipatif menjadi kunci dalam mendukung pemilu yang lebih transparan dan akuntabel,” ungkapnya.
Koordinator Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Majalengka, Ayub Fahmi, turut memberikan penjelasan mengenai tahapan pemilu yang telah berlangsung.
Ia memaparkan, rangkaian kegiatan pemilihan sudah dimulai sejak pendaftaran peserta, dan akan terus berlanjut hingga pelantikan presiden serta anggota legislatif nantinya.
“Kami berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan di setiap tahapan, memastikan pemilihan berjalan adil dan bermartabat,” kata Ayub.
Sementara tu, Nunu Nugraha, Koordinator SDM, Organisasi, dan Diklat Bawaslu, menjelaskan pemilihan serentak 2024 adalah kesempatan bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang berintegritas.
“Kami ingin Majalengka menjadi teladan dalam penyelenggaraan pemilihan yang bersih. Melalui kegiatan ini, kami mengajak seluruh organisasi wanita dan komunitas lainnya, untuk berkolaborasi dengan Bawaslu dalam pengawasan tahapan pemilihan,” ungkapnya.
Kepala Sekretariat Bawaslu Majalengka, Nana Rukmana, dalam laporannya menguraikan, kegiatan itu bertujuan untuk memperkuat pemahaman hukum bagi para peserta terkait tahapan-tahapan pemilu.
“Evaluasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang mendalam terkait produk hukum yang harus dipatuhi dalam setiap tahapan pemilu. Dengan pemahaman yang baik, kita bisa lebih efektif dalam melakukan pengawasan dan mencegah pelanggaran sejak dini,” jelas Nana. (Abduh)