Korban Keracunan Kerang Hijau Kembali Berjatuhan

Cirebontrust.com – Tragedi Didiuga keracunan kerang hijau (ijoan, red) kembali berjatuhan, kali ini sedikitnya 6 warga Desa Pekantingan, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon harus dilarikan ke rumah sakit akibat keracunan, Rabu (14/12).
a-ijoanstt
Ke enam warga tersebut, merupakan masih satu keluarga di antaranya, Kasdim (39), Tunia (37), Sandiwa (13), Sindi (8) dan Rendi (13) mereka di duga mengalami keracunan usai mengkonsumsi ijoan yang dapat dibelinya di pasar Celancang Kabupaten Cirebon.

Kuwu Desa Pekantingan, Didi Junaedi mengatakan dirinya mendapatkan laporan dari kadusnya bahwa ada enam warganya mengalami keracunan usai makan ijoan.

Setelah mendapatkan laporan, dia langsung mengambil tindakan untuk memberi pertolongan warganya, agar dilarikan ke Rumah Sakit Arjawinangun.

Diketahui ke enam warga tersebut, mengonsumsi ijoan sebanyak 4 kilo dibeli dari pasar Celancang, setelah membeli ijoan langsung dimasak sekitar pukul 5 sore untuk lauk makan malam, pada pukul 19.00 WIB ke enam warga tersebut makan bersamaan.

Namun pada pukul 02.00 WIB dini hari salah satu di antara mereka yakni, Tunia (37) mengalami gejala mual-mual, pusing dan muntah mengeluarkan busa. Tak lama kemudian badanya berasa kesemutan serta kaku.

Ternyata hal itu tidak hanya di rasakan oleh korban Tunia, bahkan ke limanya orang lainnya pun mengalami hal yang sama.

Merasa ada yang aneh, akhirnya salah satu dari mereka melapor ke kadus setempat dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

Baca juga:

 

H Sugiri: Kerang Hijau yang Dikonsumsi 14 Korban Jenisnya Bebeda


BLHD Kabupaten Cirebon Masih Teliti Penyebab Kerang Hijau Beracun


Kerang Hijau, Si Hama Kapal yang Dikonsumsi

 

“Kita sudah mengambil sampel ijoan dan sudah dibawa ke petugas kesehatan di Puskesmas Klangenan, untuk dilakukan pemeriksaan dan dibawa ke lab di bandung,” katanya.

Saat ini masih ada dua orang yang dirawat di RS Arjawinangun yakni, Tunia dan Kasdim karena mereka kondisinya paling parah dan keempat warga lainya, hanya menjalani rawat jalan di puskesmas terdekat. (Johan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *