Citrust.id– Usaha budi daya ikan tawar di Kabupaten Kuningan belum merata dilakukan masyarakat. Namun, hal itu tak membuat patah arang Ketua DPC Gerindra Kuningan H. Dede Ismail. Justru hal itu menjadi motivasi bagi politisi senior Kabupaten Kuningan itu.
Saat ditemuai di lokasi usaha pembudidayaannya, Dede Ismail mengatakan, usaha budi daya ikan itu untuk mengisi waktu sebagai petugas partai.
“Jumlahnya kolam ikan tersebar di berbagai daerah. Ada sekitar 62 kolam dengan ukuran beragam,” ungkapnya.
Dede mengutarakan, ia membudidaya ikan jenis koi, mujair, mas, nila dan ikan lele. Konsumsi ikan di Kota Kuda jauh dari yang ditargetkan pemerintah.
“Di Kuningan idealnya membutuhkan 306 ton perhari. Untuk itu, masyarakat hendaknya ikut program mengkonsumsi ikan yang digalakkan pemerintah,” tandasnya.
Pendapatan usaha budi daya ikan bisa melebihi dari gaji anggota DPRD Kuningan. Selain itu, budi daya ikan ramah lingkungan dan sangat mudah dalam proses perizinan.
“Jika melihat dan mengamati sirkulasi alam, kolam budi daya ikan jelas butuh volume air yang banyak sesuai dengan ukuran kolam. Nah, air kolam ikan ini merupakan protein bagi tumbuhan. Terlebih, posisi kolam ikan saya ini di sekitar persawahan,” ujar dia.
Deis menambahkan, budi daya ikan memiliki banyak manfaat, terutama bagi masyarakat sekitar dan kader partai berlambangkan kepala burung garuda.
“Usaha saya ini jelas membutuhkan banyak tenaga atau karyawan. Selain itu, pola ini juga sebagai pembelajaran usaha bagi kader dalam memberdayakan waktu dan tenaga di lingkungannya,” jelas dia. (Ipay)
Komentar