CIREBON (CT) – Dalam melakukan Rekonstruksi kasus pembunuhan yang terjadi antar saudara dengan menggunakan cara menabrak hari ini digelar dua kali, pada Kamis (11/12) di Mapolres Cirebon Kota.
Hal Ini dilakukan karena terdapat keterangan berbeda antara versi tersangka dan juga versi saksi.
Menurut Kapolres Cirebon Kota Ajun Komisaris Besar Polisi Dani Kustoni melalui Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Cirebon Kota AKP Hidayatullah, mengatakan rekonstruki ini dilakukan agar kronologi pembunuhan bisa terungkap secara jelas.
“Kita gelar dua kali rekonstruksi sesuai keterangan saksi dan tersangka. Keduanya ada perbedaan versi,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Cirebon Kota, AKP Hidayatullah seusai melakukan rekonstruksi.
Menurutnya, versi tersangka ini, sebelum ditabrak, korban sempat menggedor-gedor dan mengadang mobil tersangka terlebih dahulu. Akibat aksi ini tersangka panik sehingga tak sadar dan dia melepaskan gas hingga menabrak tubuh sang korban.
Dilain sisi, berdasarkan keterangan saksi, ujar Hidayatullah, tidak ada aksi mengadang dan menggedor-gedor mobil. Namun Tersangka, katanya, langsung menabrak korban yang berdiri di sisi kiri depan mobil tersangka.
Sementara itu, jumlah adegan pada rekonstruksi yang dilakukan semuanya berjumlah 24 adegan. Tersangka tak diikuti dalam rekonstruksi, sehingga perannya digantikan anggota polisi.
Kasus ini terjadi pekan ketiga November 2014. Ketika itu, FS (46) warga Larangan, Kota Cirebon menabrak saudaranya sendiri, Mansur Sihombing (36) hingga meninggal dunia.
Peristiwa bermula ketika tersangka dan korban terlibat cekcok soal bisnis tuak yang mereka jalankan. Keduanya saling ejek, sehingga FS yang ketika itu tengah berada di warung milik korban diminta segera pulang meninggalkan warung.
FS pun menaiki mobilnya, Kijang E 1664 KN. Namun saat mencoba menjalankan mobil, tiba-tiba saja tubuh korban ditabrak hingga terseret beberapa meter.
Kemudian, korban dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong ketika korban mendapat perawatan medis di rumah sakit. (CT-104)
Komentar