Citrust.id – Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dan Relawan TIK Kabupaten Majalengka menggelar halalbihalal dengan berbagai komunitas dan insan media di rumah Ketua Relawan RTIK di Puspa Indah, Majalengka, Sabtu (15/6/2019).
Turut hadir Ketua Relawan TIK Kabupaten Majalengka H. Budi Victoriadi, Ketua Forum KIM Iman Sabumi, Kabid Pengembangan dan Pengendalian Komunikasi Dinas Kominfo Kabupaten Majalengka Ria Restiana, insan pers dan undangan lainnya.
Kabid Pengembangan dan Pengendalian Komunikasi Dinas Kominfo, Ria Restiana mengatakan, ada program yang berkaitan dengan Media dan KIM sebagai tupoksi Dinas Kominfo.
“Pada halalbihalal ini, seizin dan sepengetahuan pimpinan, mungkin ada kekurangan. Saya secara pribadi dan kedinasan mengucapkan minalaizin walfaizin. Ke depan mudah-mudahan lebih baik lagi karena ada keterbatasan dari sisi anggaran dan lain-lain,” ungkapnya.
Dikatakan dia, Dinas Kominfo sudah menjalin kerjasama dengan KIM, RTIK dan lainnya sejak 2015. Termasuk pendataan dan pelatihan sampai saat ini. Namun, ada perbedaan dari tahun ke tahun. Tidak selamanya stabil, teman-teman komunitas di Majalengka naik turun.
“Kami selalu monitoring untuk melihat komunitas mana yang masih berjalan atau tidak. Kami menggarap komunitas yang bisa berkontribusi informasi. Komunitas radio berbeda dengan garapan dengan Disparbud secara tupoksi,” jelasnya.
Ketua Relawan RTIK Kabupaten Majalengka, H. Budi Victoriadi, mengatakan, potensi KIM sangat luar biasa. Bisa mendorong ekonomi kreatif masyarakat.
“Sudah lama, bertahun-tahun teman-teman bergelut di komunitas dengan masyarakat. Potensi Majalengka ke depan harus direspon oleh teman-teman KIM. Potensi KIM sangat luar biasa. Tinggal political will pemerintah untuk memfasilitasinya sehingga teman-teman komunitas ini bisa menikmati dari sisi ekonomi maupun sosial budaya,” imbuhnya.
Mang Budi, sapaan akrabnya menambahkan, program sektor ekonomi kreatif bisa muncul dan didorong oleh pemerintah. Seperti Majalengka Expo, seharusnya KIM diberi ruang.
“Rubah paradigma lama tidak hanya jualan martabak dan pakaian saja, tapi ekonomi kreatif juga. Butuh bimbingan, binaan dari pemerintah sehingga berkembangnya Majalengka bukan untuk orang lain, tapi untuk masyarakat sekitarnya. Mudah-mudahan 2-3 tahun ke depan sudah ada ikon yang muncul dari KIM untuk Majalengka,” harapnya.
Ketua Forum KIM Kabupaten Majalengka, Iman Sabumi, mengatakan, pihaknya mengajak berbagai komunitas untuk bersatu dan kompak membangun Majalengka.
“Yang terpenting, kita terus membangun komunikasi,” ungkapnya.
Iman Plezz dari Komunitas Indie Positif mengatakan, selain ada induknya juga harus ada identifikasi khusus komunitas dan mendata komunitas dan aktivitasnya.
“Jangan sampai Kabupaten Kreatif berbasis komunitas hanya jargon semata,” tukasnya. (Abduh)