Kapolres Majalengka Lepas Polisi Santri dan Polwan Guru Ngaji ke Sejumlah Pesantren

Majalengkatrust.com – Kepala Kepolisian Resor Majalengka, AKBP Mada Roostanto, SE,. MH., memimpin Upacara Pelepasan Pelatihan Polisi Santri dan Polwan Guru Ngaji ke Pesantren-Pesantren di Wilayah Majalengka di halaman Mapolres Majalengka, Senin (13/03).

Hadir dalam pelaksanaan Upacara tersebut Seluruh Anggota Polres Majalengka, Polisi Santri dan Polwan guru ngaji dan perwakilan pondok pesantren wilayah Kabupaten Majalengka, terdiri dari Pimpinan Ponpes Alquran’yah, Pimpinan Mansaul Huda dan Pimpinan At-Tadzikir.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Majalengka dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan personel dalam rangka peningkatan pelayanan Kepolisian Negara Republik Indonesia, khususnya Polres Majalengka kepada masyarakat.

Upaya tersebut, lanjut Kapolres, merupakan tindak lanjut Program Kapolda jabar, yang mengharapkan peran Polri di masyarakat terlihat jelas dan makin meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Polri.

“Kita respons cepat dengan membentuk polisi santri di Polres Majalengka, di kalangan anggota polisi ada yang memiliki kelebihan-kelebihan di antaranya memberikan ceramah di masjid-masjid atau membaca alquran.

Langkah ini akan dilakukan dengan menggandeng pondok pesantren di wilayah Kabupaten Majalengka, sehingga ke depannya polisi-polisi santri ini saat berbaur dengan masyarakat,

“Dengan adanya polisi santri tersebut, saya berharap saat masyarakat bicara mengenai masjid atau kegiatan yang ada di masjid, maka akan ada polisi di situ,” kata Kapolres, AKBP Mada Roostanto.

Di sela-sela pelaksanaan pelepasan polisi santri, Kasat Binmas AKP Asep S. Fiqih, SH kepada seluruh Anggota Polisi Santri dan Polwan guru ngaji menuturkan, selama ini sudah ada dan berjalan kegiatan Da’i Kamtibmas, namun berasal dari non-polisi. Diharapkan para anggota yang dipercaya menjadi polisi santri ini, bisa semakin bersinergi dalam segala kegiatan keagamaan di masyarakat.

“Setiap momen keagamaan yang ada di masyarakat, para anggota bisa menjalin kebersamaan. Apalagi dalam memberikan pemahaman terkait aliran-aliran menyimpang atau terorisme,” ucap Kasat Binmas, AKP Asep S. Fiqih. (Abduh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *