Citrust.id – Menjelang Pemilu 2019, Kapolres Cirebon AKBP Suhermanto imbau seluruh elemen masyarakat tidak menyebarkan konten negatif yang meresahkan dan menimbulkan kegaduhan.
“Jika ada informasi yang belum diyakini kebenarannya, jangan dishare. Konten provokatif sangat berbahaya,” ungkapnya saat coffee morning bersama jurnalis di Aula Polres Cirebon, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Rabu (20/2/2019).
Diungkapkan Kapolres, perkembangan teknologi selain membawa dampak positif juga membawa dampak negatif. Salah satunya, setiap orang bisa sangat mudah dan cepat mengakses segala bentuk informasi hanya melalui gawai di genggaman tangan.
Perkembangan teknologi saat ini sudah merambah ke semua aktivitas kehidupan. Jika dahulu berkirim informasi mesti melalui surat dengan jangka waktu berhari-hari, saat ini informasi dapat diterima hanya dalam hitungan detik.
Dengan kemudahan tersebut, banyak oknum yang menyalahgunakan dengan menyebar hoaks atau ujaran kebencian sehingga menimbulkan kejahatan.
“Ini yg perlu kita waspadai, penyalahgunaan teknologi informasi di masyarakat. Perkembangan teknologi apabila disalahgunakan maka akan menimbulkan kejahatan,” ujar dia.
Segala bentuk ujaran kebencian meski dalam bentuk informasi digital sangat tidak dibenarkan. Dikatakan Suhermanto, pelaku akan dijerat hukuman pidana atau UU ITE jika terbukti melakukan penyebaran berita bohong yang meresahkan.
Oleh karena itu, dirinya mewakili segenap jajaran kepolisian meminta kepada masyarakat untuk memfilter terlebih dahulu informasi-informasi yang diterima. Jangan sampai akibat ketidaktahuan justru menjadikan diri sendiri korban kejahatan digital.
“Peran media sangat vital dalam menangkal konten-konten negatif yang meresahkan. Kami meminta profesionalitas awak media dalam bersinergi dengan kepolisian guna menjaga konduktifitas, terutama menjelang Pemilu 2019,” ujarnya. (Dhika)
