Kader JKN Annisa Merasa Telah Membantu dan Banyak Dibantu

Citrust.id – Setelah menyelesaikan pekerjaannya sebagai seorang pegawai honorer. Annisa Pratama Firdaus (36 th) segera bergegas menjalani rutinitas sebagai seorang Kader JKN. Annisa merupakan Kader JKN di Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan.

Kader JKN merupakan mitra dan perpanjangan tangan dari BPJS Kesehatan di tengah masyarakat. Peran dan fungsi Kader JKN adalah sebagai pengingat dan pengumpul iuran peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU). Kader juga dapat melakukan pemasaran sosial dan edukasi, pendaftaran peserta baru serta pemberi informasi seputar program JKN-KIS.

“Saya jadi Kader JKN dari tahun 2018. Waktu itu tahu ada perekrutan dari sesama Kader JKN. Sudah tahu sih tugas saya. Kemudian saya izin dulu ke suami karena pada pagi hari saya jadi honorer. Suami mengizinkan asalkan tidak mengganggu pekerjaan utama saya,” ungkap Annisa, Jumat (21/2).

Dengan kerja keras dan komitmen yang tinggi, Annisa selalu mencapai lima besar Kader JKN terbaik di wilayah BPJS Kesehatan Cabang Cirebon. Ia jadi salah satu pengumpul iuran terbanyak setiap bulannya.

Pengalaman negatif seperti penyambutan yang kurang ramah dari peserta binaannya tidak membuatnya patah semangat. Hal tersebut justru jadi motivasi untuk lebih semangat menjalani aktivitas sebagai seorang Kader JKN. Lebih banyak peserta yang terbantu dan mengucapkan terima kasih karena telah mendapatkan informasi terkait seputar program JKN-KIS.

“Banyak masyarakat yang merasa terbantu karena sudah diingatkan tentang hak dan kewajiban mereka di saat mereka membutuhkan informasi. Seneng rasanya bisa bantu banyak orang,” ujar Annisa.

Melalui program JKN-KIS, Annisa belajar banyak bahwa dengan menjadi Kader JKN, ia telah memiliki banyak sekali teman. Selama melakukan aktivitasbberkeliling ke peserta binaannya, ia selalu bercengkrama dengan warga-warga yang didatanginya.

BACA JUGA:  JKN-KIS Mempermudah Untuk Memperoleh Manfaat Layanan Kesehatan

Annisa juga mengucapkan terima kasih kepada program JKN-KIS karena telah banyak membantu ia dan keluarga apabila membutuhkan pelayanan kesehatan. Sebelum ada program JKN-KIS, ia sangat khawatir akan biaya pelayanan kesehatan yang dikeluarkan apabila ia dan keluarga mengalami sakit.

“Alhamdulillah, JKN-KIS banyak ngebantu saya. Misal, waktu saya caesar tahun 2016 dan anak pertama sama saya dirawat karena demam berdarah. Saya tidak mengeluarkan biaya sedikitpun karena memang sesuai prosedur. Kalau tidak ada JKN-KIS, pasti sudah habis semua tabungan saya,” pungkasnya. (Haris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *